kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produksi Minyak OPEC di Bulan Agustus Sentuh Level Tertinggi Sejak Awal Pandemi


Kamis, 01 September 2022 / 11:35 WIB
Produksi Minyak OPEC di Bulan Agustus Sentuh Level Tertinggi Sejak Awal Pandemi
ILUSTRASI. Logo OPEC.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - LONDON. Produksi minyak Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) melonjak pada bulan Agustus dan mencapai level tertingginya sejak masa awal pandemi tahun 2020 lalu. Hal ini didorong oleh pulihnya fasilitas tambang di Libya pasca kerusuhan.

Menurut jajak pendapat Reuters yang dirilis hari Rabu (31/8), OPEC telah menghasilkan 29,58 juta barel per hari (bph) di bulan Agustus. Jumlah itu naik 690.000 bph dari Juli dan tertinggi sejak April 2020.

Jajak pendapat Reuters ini didasarkan pada data pengiriman yang disediakan oleh sumber eksternal, data arus Refinitiv Eikon, informasi dari pelacak tanker, dan informasi yang disediakan oleh sumber di perusahaan minyak, OPEC, dan konsultan.

Bersama dengan mitranya dalam OPEC+, organisasi ini juga sedang mengendurkan pengurangan produksi yang dilakukan pada tahun 2020 ketika pandemi berlangsung. Produksi yang tercatat saat ini telah berhasil melampaui target OPEC+ yang dijanjikan selama berbulan-bulan.

Baca Juga: Eropa bakal Merasakan Musim Dingin yang Berat di Tengah Krisis Gas Alam

Kesepakatan terakhir OPEC+ menyerukan peningkatan 648.000 bph pada Agustus dari semua anggota OPEC+, termasuk sekitar 413.000 bph dari 10 negara OPEC yang berpartisipasi.

Survei juga menemukan bahwa 10 anggota OPEC berhasil meningkatkan produksi hingga 300.000 bph pada bulan Juli, meski masih lebih sedikit dari apa yang diminta.

Produksi minyak dari 10 anggota OPEC adalah 1,4 juta bph di bawah target bulan Agustus, berbanding 1,3 juta bph di bulan Juli.

Baca Juga: Krisis Energi Global Dorong Kebangkitan Industri Tenaga Nuklir di Asia

Produksi minyak Libya mencatat kenaikan terbesar, yaitu 400.000 bph, karena produksi pulih pada akhir Juli dari kerusuhan. Produsen terbesar kedua adalah Arab Saudi dengan 100.000 bph. 

Produksi minyak Nigeria juga membaik, berhasil memperoleh 50.000 bph selama Agustus. Meskipun demikian, Nigeria masih memompa 640.000 bph lebih sedikit dari targetnya. 

Di Irak, produksi minyak naik 70.000 bph didorong peningkatan ekspor dari wilayah selatan. Sementara itu, Kuwait juga berhasil meningkatkan pasokannya sesuai dengan target.

Arab Saudi jadi satu-satunya anggota OPEC yang memenuhi sepenuhnya peningkatan produksi yang dijanjikan.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×