Sumber: BBC | Editor: Dikky Setiawan
NEW YORK. Electronic Arts (EA), pembuat game asal Amerika Serikat (AS), menyatakan, akan memberhentikan 1.500 orang karyawan. Keputusan tidak enak ini menambah jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan oleh salah satu produsen game terbesar di dunia tersebut. Awal tahun ini, EA juga telah menghentikan 1.100 pegawai.
Dalam hitungan EA, pemberhentian lebih dari 2.000 pekerja akan menghemat biaya operasional sebesar US$ 100 juta per tahun. Hingga kuartal ketiga tahun ini, EA menanggung rugi sebesar US$ 391 juta, lebih buruk dibandingkan kerugian di periode yang sama tahun lalu, yaitu US$ 310 juta.
PHK juga terkait dengan rencana pengelola EA merestrukturisasi bisnis mereka. Perusahaan yang sempat terkenal dengan berbagai game konsol bertema sport itu, berniat lebih fokus ke game berbasis internet dan mobile yang saat ini lebih populer .
Pekan lalu, EA baru saja mengumumkan pengambilalihan Playfish, game yang melambung namanya di antara para pengguna situs jejaring sosial, seperti Facebook dan MySpace. EA membeli Playfish seharga US$ 275 juta.
EA berani membayar semahal itu, karena pasar game berbasis internet dan mobile sedang naik daun. Sementara game konsol, yang sejatinya merupakan kekuatan EA, justru sedang mengalami penyempitan pasar.
Sebelum mengakuisisi Playfish, EA tidak memiliki game mobile atau internet yang populer. Ini terlihat dari kontribusi content digital yang rendah, hanya 12%, terhadap keseluruhan pendapatan EA. "Kami akan fokus ke bisnis yang menghasilkan," ujar Chief Financial Officer EA, Eric Brown.
