kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.491.000   15.000   1,02%
  • USD/IDR 15.835   20,00   0,13%
  • IDX 7.196   61,44   0,86%
  • KOMPAS100 1.106   12,55   1,15%
  • LQ45 877   9,19   1,06%
  • ISSI 220   3,21   1,48%
  • IDX30 449   5,23   1,18%
  • IDXHIDIV20 541   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,64   1,31%
  • IDXV30 135   1,63   1,22%
  • IDXQ30 149   1,31   0,89%

Produsen Mobil Listrik AS dan Eropa Mencari Cara Kalahkan Rivalnya dari China


Jumat, 16 Februari 2024 / 11:01 WIB
Produsen Mobil Listrik AS dan Eropa Mencari Cara Kalahkan Rivalnya dari China
ILUSTRASI. Renault 4 listrik dihadirkan di Paris Auto Show 2022, Prancis 17 Oktober 2022. REUTERS/Stephane Mahe


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Produsen mobil besar AS dan Eropa mulai mencari cara untuk bisa mengalahkan rival mereka dari China di pasar mobil listrik.

Mahalnya harga kendaraan listrik telah menjadi hambatan besar. Produsen mobil telah berjuang untuk bersaing dengan Tesla, namun sejumlah produsen asal China kini sukses jadi pemain unggulan baru berkat harga produknya yang lebih rendah.

Hadirnya mobil listrik dengan harga rendah dari China sukses menambah tekanan baru bagi upaya berkelanjutan produsen mobil Eropa untuk mengembangkan model yang lebih terjangkau.

Baca Juga: Kendaraan Listrik Dinilai Dapat Hemat Subsidi Energi Hingga Rp 700 Miliar

BYD dan produsen mobil listrik China lainnya kini sedang mempercepat ekspor kendaraan ke Eropa dan wilayah lain.

Para produsen asal AS khawatir perusahaan-perusahaan tersebut akan mendirikan pabrik di Meksiko untuk mengirimkan kendaraan listrik ke AS.

Produsen mobil listrik Eropa seperti Stellantis dan Renault baru mencoba mengembangkan kendaraan listrik yang lebih terjangkau, namun tetap lebih mahal daripada mobil dengan bahan bakar minyak.

Mengutip Reuters, CEO Renault Luca de Meo mengatakan, mengurangi harga akan lebih mudah bagi mobil yang lebih kecil karena produsen mobil dapat mengurangi ukuran baterai. Pengadaan baterai umumnya menghabiskan sekitar 40% biaya kendaraan listrik.

Baca Juga: BYD Umumkan Harga Resmi Tiga Mobil Listriknya di Indonesia

Ford juga mengevaluasi strategi baterainya dan telah membentuk tim khusus untuk merancang kendaraan listrik berbiaya lebih rendah yang dapat bersaing dengan BYD.

Sementara di AS, raksasa seperti General Motors dan Ford membicarakan kemungkinan kemitraan yang dapat menurunkan biaya EV.

Para produsen mobil listrik asal AS dan Eropa pada dasarnya sedang menghadapi dilema yang rumit di mana mereka perlu mengurangi label harga kendaraan listrik, namun harus memangkas biaya terlebih dahulu agar dapat menghasilkan keuntungan yang diinginkan investor.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective [Intensive Boothcamp] Financial Statement Analysis

[X]
×