kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Prospek pasar properti Inggris semakin cerah


Selasa, 07 Januari 2014 / 04:44 WIB
Prospek pasar properti Inggris semakin cerah
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyerahkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada seorang pelaku usaha kecil di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (27/8/2021). ANTARA FOTO/Basri Marzuki/rwa.


Sumber: Bloomberg | Editor: Sandy Baskoro

LONDON. Denyut bisnis properti di Inggris semakin kencang. Di akhir tahun lalu, harga rumah di negeri Ratu Elizabeth meningkat dan kredit hipotek melonjak lantaran pasar properti mulai bangkit.

Nationwide Building Society menyatakan, harga rumah meningkat 1,4% di Desember 2013, melengkapi pertumbuhan sepanjang tahun lalu sebesar 8,4%. Ini merupakan kenaikan tahunan terbesar sejak tahun 2006 silam.

Pada laporan terpisah di London menunjukkan kredit perumahan yang disetujui saat ini mencapai level tertinggi selama hampir enam tahun terakhir. Di saat yang sama, proyek pembangunan rumah memimpin pertumbuhan di sektor konstruksi.

Kebangkitan di pasar perumahan terdorong  pemulihan ekonomi dan kebijakan otoritas Inggris. Bank of England (BoE) juga siap mengakhiri insentif pinjaman perumahan dan akan fokus menggenjot kredit korporasi.

Inggris memang perlu menggenjot kredit di sektor korporasi, lantaran data November 2013 menunjukkan, kredit usaha menurun paling dalam, setidaknya selama 18 bulan terakhir. "Sejumlah survei konsisten menunjukkan adanya peningkatan minat pembeli dan menguatnya aktivitas, sehingga harga rumah terus meningkat," ujar Howard Archer, Kepala Ekonom IHS Global Insight untuk wilayah Inggris.

Keputusan bank sentral mengakhiri insentif berupa dukungan suku bunga kredit properti kepada rumahtangga adalah keputusan  masuk akal. "Meski tak bisa menjadi rem besar bagi aktivitas pasar perumahan," kata dia.

Berbeda dengan peningkatan kredit perumahan, dana BoE memperlihatkan bahwa kucuran kredit usaha menurun £ 4,7 miliar (US$ 7,7 miliar) pada November tahun lalu. Jumlah ini merupakan penurunan terdalam sejak data mulai dirilis secara berseri pada Mei 2011. Pinjaman ke sektor manufaktur menyusut 3,1% pada tahun lalu.

Sedangkan persetujuan kredit perumahan meningkat menjadi 70.758 pada November 2013, level tertinggi sejak Januari 2008. Pada Oktober tahun lalu, persetujuan kredit perumahan sebanyak 68.029, menurut keterangan BOE, Jumat pekan lalu. Adapun median proyeksi 15 ekonom dalam survei Bloomberg News menyimpulkan persetujuan kredit perumahan sebanyak 69.700. Nilai pinjaman perumahan meningkat £ 910 juta.

"Sebagian besar peningkatan di pasar perumahan dapat dikaitkan dengan pemulihan lebih lanjut pada pasar tenaga kerja dan prospek perekonomian yang lebih cerah," ungkap Robert Gardner, Kepala Ekonom Nationwide. Dia menilai, biaya pinjaman yang sangat rendah mendorong permintaan akan properti.

Komite Kebijakan Moneter BoE berjanji mempertahankan suku bunga acuan di level rendah 0,5% sampai tingkat pengangguran, yang saat ini 7,4%, menurun menjadi 7%. Survei Bloomberg menyimpulkan, BoE tidak akan mengubah suku bunga pada pertemuan 9 Januari nanti.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×