kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Punya 500 Hulu Ledak, China Bangun Persenjataan Nuklir Lebih Cepat dari Negara Lain


Rabu, 19 Juni 2024 / 10:41 WIB
Punya 500 Hulu Ledak, China Bangun Persenjataan Nuklir Lebih Cepat dari Negara Lain
ILUSTRASI. China diprediksi meningkatkan persenjataan nuklirnya sebanyak 90 hulu ledak menjadi 500 dalam 12 bulan hingga Januari 2024.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - LONDON. Pada Senin (17/6/2024), sebuah lembaga pemikir keamanan internasional mengatakan, China diprediksi meningkatkan persenjataan nuklirnya sebanyak 90 hulu ledak menjadi 500 dalam 12 bulan hingga Januari 2024.  

Hal ini menunjukkan bahwa Beijing semakin memperluas persenjataan nuklirnya lebih cepat dibandingkan negara lain.

Melansir Nikkei Asia yang melansir laporan Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (Stockholm International Peace Research Institute/SIPRI), jumlah total hulu ledak yang ditimbun untuk potensi penggunaan di antara lima negara nuklir yang diakui yaitu Amerika Serikat, Rusia, China, Prancis dan Inggris ditambah negara-negara nuklir de facto India, Pakistan, Korea Utara dan Israel, meningkat sembilan menjadi 9.585.

Dijelaskan pula, keseluruhan persediaan nuklir di sembilan negara tersebut diproyeksikan turun 391 menjadi 12.121 jika termasuk hulu ledak yang sudah tidak digunakan lagi.

“Jumlah dan jenis senjata nuklir yang dikembangkan telah meningkat karena negara-negara semakin bergantung pada pencegahan nuklir,” tambahnya.

Mengenai China, lembaga think tank tersebut mengatakan bahwa mereka mungkin memiliki rudal balistik antarbenua, setidaknya sama banyaknya dengan Rusia atau Amerika Serikat pada pergantian dekade ini. 

Baca Juga: Amerika Cemas dengan Kunjungan Putin ke Korea Utara, Ini Alasannya

Meskipun demikian, persediaan hulu ledak China diperkirakan masih akan sama, jauh lebih kecil dibandingkan kedua negara berkekuatan nuklir tersebut.

Business Insider melaporkan, angka-angka yang dikeluarkan SIPRI sejalan dengan perkiraan Departemen Pertahanan dalam Laporan tahunan mengenai Kekuatan Militer China, yang diterbitkan pada bulan Oktober 2023 lalu.

“Pada tahun 2020, Departemen Pertahanan memperkirakan persediaan hulu ledak nuklir China berada di angka 200 dan diperkirakan akan meningkat setidaknya dua kali lipat pada tahun 2030,” kata laporan itu.

“Namun, Beijing telah mempercepat ekspansi nuklirnya, dan Departemen Pertahanan memperkirakan persediaan Tiongkok memiliki lebih dari 500 hulu ledak nuklir yang beroperasi pada Mei 2023,” lanjut laporan itu.

Dan persediaan nuklir China akan terus bertambah di tahun-tahun mendatang. Pentagon mengatakan dalam laporannya bahwa mereka memperkirakan Tiongkok akan memiliki lebih dari 1.000 hulu ledak nuklir yang beroperasi pada tahun 2030.

Baca Juga: Xi Jinping Klaim AS ingin China Menyerang Taiwan, Ini Tanggapan Amerika



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×