kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Punya efek berbahaya, Singapura tak rekomendasikan dexamethasone untuk pasien corona


Senin, 22 Juni 2020 / 18:21 WIB
Punya efek berbahaya, Singapura tak rekomendasikan dexamethasone untuk pasien corona
ILUSTRASI. Steroid dexamethasone tidak direkomendasikan secara rutin dalam perawatan pasien corona (Covid-19) di Singapura.


Sumber: Channel News Asia | Editor: Khomarul Hidayat

Percobaan Inggris, yang dilakukan kelompok penelitian RECOVERY, memberikan obat ini kepada lebih dari 2.000 pasien.

"Dexamethasone adalah obat pertama yang ditunjukkan untuk meningkatkan kelangsungan hidup pada Covid-19. Ini adalah hasil yang sangat disambut baik," kata Peter Horby, profesor Emerging Infectious Diseases di Departemen Kedokteran Nuffield, Universitas Oxford.

"Dexamethasone tidak mahal, tersedia di rak dan dapat segera digunakan untuk menyelamatkan nyawa di seluruh dunia," imbuhnya

Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan pasien di negara itu akan mulai menerima obat ini.

Baca Juga: Perhatian! Dexamethasone bukan vaksin virus corona (Covid-19)

Namun, uji coba Inggris menunjukkan deksametason tidak efektif dalam merawat pasien corona yang lebih ringan.

Tak lama setelah hasil uji coba Inggris dirilis, kepala program kedaruratan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Mike Ryan memperingatkan bahwa deksametason harus dicadangkan hanya untuk kasus-kasus serius yang telah terbukti memberikan manfaat.

Dokter di beberapa bagian dunia, seperti Denmark dan AS, sudah mulai meresepkan steroid untuk pasien corona.

Tetapi para ahli medis di negara-negara lain, termasuk Korea Selatan, Swiss dan Italia, telah mendesak kehati-hatian dan meminta hasil lebih banyak.

Di AS, beberapa rumah sakit dihadapkan dengan lonjakan kasus COVID-19 yang baru mulai mengobati pasien mereka yang paling sakit dengan deksametason.

Baca Juga: Tidak boleh sembarangan mengonsumsi obat dexamethasone, ini alasannya



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×