kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Putin ancam Amerika Serikat dengan menyebut negaranya punya senjata hipersonik


Selasa, 26 Februari 2019 / 15:42 WIB
Putin ancam Amerika Serikat dengan menyebut negaranya punya senjata hipersonik


Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Stasiun televisi milik pemerintah Rusia mengumumkan fasilitas militer Amerika Serikat yang dijadikan target oleh Moskow jika negara tersebut diserang oleh senjata nuklir. Sembari menambahkan bahwa Rusia memiliki rudal hipersonik yang yang dapat mengenai sasaran tersebut dalam waktu kurang dari lima menit saja.

Di antara sejumlah sasaran tersebut adalah Pentagon dan Camp David di Maryland.

Dilansir dari Reuters, laporan tersebut disiarkan pada Minggu malam selang beberapa hari setelah Presiden Vladimir Putin mengatakan Moskow siap secara militer untuk meladeni rencana Amerika Serikat untuk menempatkan senjata nuklir di Eropa.

Ketegangan kian meningkat di tengah kekhawatiran Rusia bahwa Amerika Serikat mungkin akan meluncurkan rudal nuklir jarak menengah ke Eropa ketika perjanjian kontrol senjata era Perang Dingin mengemuka. Putin mengatakan negaranya akan dipaksa untuk merespons dengan menempatkan rudal nuklir hipersonik di dekat perairan AS.

Amerika Serikat sendiri memilih untuk mengabaikan peringatan Putin yang disebut sebagai propaganda kebohongan. Amerika menyebut tidak memiliki rudal nuklir jarak menengah yang dapat ditempatkan di Eropa.

Pentagon juga mengatakan bahwa ancaman Putin hanya membantu mempersatukan NATO.

"Setiap kali Putin mengeluarkan ancaman-ancaman bom ini dan mempromosikan perangkat yang baru, ia seharusnya tahu bahwa ia hanya memperdalam tekad NATO untuk bekerja sama guna memastikan keamanan kolektif kami," kata Eric Pahon, seorang juru bicara Pentagon.

Beberapa analis melihat pendekatan yang dilakukan Putin merupakan taktik untuk mencoba melibatkan kembali Amerika Serikat dalam pembicaraan tentang keseimbangan strategis antara kedua kekuatan militer dunia tersebut, yang memang telah lama didorong oleh Moskow.


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×