kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.174   26,00   0,16%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Putin berniat membalas sanksi AS dan Eropa


Rabu, 06 Agustus 2014 / 08:37 WIB
Putin berniat membalas sanksi AS dan Eropa
ILUSTRASI. BNI Japan Airlines Travel Fair 2023, simak promo cashback dan tiket murah dari BNI.


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

BERLIN. Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pemerintahannya untuk membalas sanksi yang diberikan atas Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa. Putin juga menegaskan, wilayah timur Ukraina saat ini sudah mendekati masalah katastrop kemanusiaan dan membutuhkan bantuan internasional.

"Tekanan instrumen politik atas perekonomian tidak dapat diterima. Mereka berlawanan dengan semua norma dan peraturan," tegas Putin saat melakukan pertemuan dengan Alexey Gordeev, gubernur kawasan Voronezh, dekat Ukraina. Dia melanjutkan, setiap tekanan harus dilakukan ekstra hati-hati untuk menyokong produsen dan menghindari kerugian yang diderita konsumen.

Putin tidak menunjukkan adanya tanda-tanda untuk mundur dari kasus Ukraina sejak AS dan Uni Eropa meningkatkan sanksinya pada minggu lalu. Bahkan, Rusia menambah jumlah pasukannya di perbatasan Crimea. Rusia sendiri sudah mengimbau untuk dilakukannya pertemuan dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mendiskusikan situasi di Ukraina.

Sementara itu, pemerintah Ukraina mengekspresikan kekhawatirannya mengenai penambahan pasukan baru Rusia. Padahal, di saat yang bersamaan, Ukraina tengah menekan aksi pemberontakan kelompok separatis di wilayah tersebut.

Hingga saat ini, lebih dari 1.000 orang tewas akibat pertempuran kedua belah pihak. Sedangkan Rusia sudah berulang kali membantah keterlibatannya atas konflik itu. AS dan Uni Eropa menyalahkan Rusia karena gagal untuk meredam aksi pemberontakan dan menghentikan perang.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×