Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - VLADIVOSTOK. Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Rabu (7/9), China akan membayar gas dari Gazprom dengan rubel dan yuan berdasarkan pembagian 50:50, menurut laporan Reuters.
Sebelumnya, raksasa energi Rusia Gazprom menyebutkan, telah menandatangani perjanjian dengan China untuk memulai pembayaran pasokan gas dalam yuan dan rubel, bukan dollar AS.
"Mekanisme pembayaran baru adalah solusi yang saling menguntungkan, tepat waktu, andal, dan praktis," kata CEO Gazprom Alexei Miller setelah konferensi video dengan CEO CNPC Dai Houliang, seperti dikutip Al Jazeera.
Baca Juga: Rusia Siap Kembali Pasok Gas ke Eropa, Ini Syaratnya
Menurut Miller, mekanisme itu akan "menyederhanakan perhitungan" dan "menjadi contoh yang sangat baik bagi perusahaan lain".
Miller juga menjelaskan kepada mitranya dari China tentang "status pekerjaan pada proyek untuk pasokan gas melalui rute timur, pipa gas Power of Siberia yang menghubungkan jaringan gas Rusia dan China.
Gazprom tidak memberikan perincian lebih lanjut tentang skema tersebut atau mengatakan kapan pembayaran akan beralih dari dollar AS ke rubel dan yuan.