kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Putin: Kami Juga Bisa Gunakan Cluster Bomb Seperti Ukraina


Senin, 17 Juli 2023 / 10:04 WIB
Putin: Kami Juga Bisa Gunakan Cluster Bomb Seperti Ukraina
ILUSTRASI. Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato tahunannya kepada Majelis Federal di Moskow, Rusia 21 Februari 2023. Sputnik/Ramil Sitdikov/Kremlin via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan pihaknya siap menggunakan cluster bomb atau bom curah jika Ukraina menggunakannya di medan perang. Putin juga memastikan Rusia memiliki cadangan bom curah yang cukup.

"Saya ingin mencatat bahwa di Federasi Rusia ada persediaan yang cukup dari berbagai jenis bom cluster. Kami belum menggunakannya. Tetapi tentu saja jika digunakan untuk melawan kami, kami berhak untuk mengambil tindakan timbal balik," kata Putin dalam wawancara dengan TV Moscow, dikutip Reuters.

Di luar urusan bom cluster, Putin juga mengatakan bahwa tidak salah bagi Rusia untuk memeriksa peralatan dan misil militer Barat yang disita, seperti misil Storm Shadow yang dipasok Inggris ke Ukraina.

Baca Juga: Kelompok HAM Mengecam Rencana AS untuk Mengirim Bom Cluster ke Ukraina

Bagi Putin, langkah itu dilakukan untuk melihat apakah ada sesuatu yang berguna yang dapat digunakan dalam persenjataan militer Rusia sendiri.

Hari Kamis pekan lalu, Ukraina mengatakan mereka telah menerima bom cluster dari Amerika Serikat. Menurut Kyiv, bom jenis itu diperlukan untuk mengkompensasi kekurangan peluru yang dihadapi oleh militer mereka untuk melakukan serangan balasan.

Bom cluster dilarang di lebih dari 100 negara karena mampu melepaskan sejumlah besar bom kecil yang dapat membunuh tanpa pandang bulu di wilayah yang luas.

Beberapa bom kecil yang tersebar pun berpotensi gagal meledak saat itu juga dan berubah menjadi ranjau darat. Bom-bom itu kerap meledak puluhan tahun setelah perang usai dan melukai warga sipil.

Baca Juga: Medvedev: Kiriman Senjata NATO ke Ukraina Membuat Perang Dunia Ketiga Semakin Dekat

Pihak Ukraina menegaskan bahwa mereka akan menggunakan bom cluster untuk mengusir konsentrasi tentara musuh ketika mencoba merebut kembali wilayahnya sendiri, tetapi tidak akan menggunakannya di wilayah Rusia.

Sementara itu, Putin menganggap penggunaan bom cluster sebagai kejahatan dan merasa untuk saat ini Rusia memang tidak perlu menggunakan senjata jenis itu.

Di sisi lain, Human Rights Watch mengatakan Rusia dan Ukraina telah menggunakan bom jenis itu selama perang berlangsung. Rusia dan Ukraina memang belum menandatangani Convention on Cluster Munitions yang melarang produksi, penimbunan, penggunaan, dan transfer senjata jenis itu.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×