Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - LONDON. Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat memimpin upacara aneksasi atau pencaplokan empat wilayah Ukraina yang sebagian diduduki oleh pasukannya, meningkatkan perang tujuh bulannya dan membawanya ke fase baru yang tak terduga.
"Ini adalah kehendak jutaan orang," katanya dalam pidato di hadapan ratusan pejabat tinggi di St George's Hall di Kremlin.
Upacara itu berlangsung tiga hari setelah selesainya apa yang disebut referendum dengan tergesa-gesa di mana proksi Moskow di wilayah-wilayah pendudukan mengklaim mayoritas hingga 99% mendukung bergabung dengan Rusia.
Baca Juga: Intelijen Inggris: Saat Ini Rusia Bergantung Pada Tentara Bayaran
Pemerintah Ukraina dan Barat mengatakan pemungutan suara, yang diumumkan hanya 10 hari yang lalu, dilakukan di bawah todongan senjata dan palsu serta tidak sah.
Ukraina, Amerika Serikat dan kepala PBB semuanya mengatakan upacara annexation tidak memiliki nilai hukum, dengan Kyiv menggambarkannya sebagai "pertunjukan aneh dari Kremlin".
Dalam pidato yang berulang kali disela oleh tepuk tangan, Putin menyatakan bahwa Rusia memiliki empat wilayah baru.
"Orang-orang yang tinggal di Luhansk, Donetsk, wilayah Kherson, dan wilayah Zaporizhzhia menjadi rekan senegara kami selamanya," katanya.