kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Putin Ucapkan Selamat Tinggal Sarkastik ke Perusahaan Asing yang Hengkang dari Rusia


Jumat, 10 Februari 2023 / 06:39 WIB
Putin Ucapkan Selamat Tinggal Sarkastik ke Perusahaan Asing yang Hengkang dari Rusia
ILUSTRASI. Presiden Rusia Vladimir Putin mengucapkan selamat tinggal secara sarkastik kepada bisnis asing yang telah hengkang dari Rusia. Sputnik/Gavriil Grigorov/Kremlin via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Presiden Rusia Vladimir Putin mengucapkan selamat tinggal secara sarkastik kepada bisnis asing yang telah hengkang dari Rusia karena konflik di Ukraina pada Kamis (9/2/2023). Dia mengatakan, kepergian mereka akan menguntungkan perusahaan Rusia.

Melansir Reuters, berbicara kepada pejabat senior pada pertemuan yang disiarkan di televisi pemerintah, Putin mengatakan perusahaan-perusahaan itu menderita kerugian besar akibat keluar dari pasar yang besar dan menguntungkan.

"Saat ini banyak dari mereka (merek Barat), di bawah tekanan dari pemerintah mereka, meninggalkan pasar kita. Semua yang terbaik untuk mereka," katanya sambil melambaikan tangannya singkat sebagai tanda perpisahan.

Dia menambahkan, "Tidak ada perusahaan (di Rusia) yang runtuh dan tidak ada yang berantakan. Perusahaan dan pengusaha kami diuntungkan dari hengkangnya perusahaan ini, dan bahkan seluruh sektor, dan melanjutkan bisnis dengan sangat sukses."

Baca Juga: Eks PM Israel Naftali Bennett: Vladimir Putin Tidak Akan Membunuh Volodymyr Zelensky

Seperti yang diketahui, puluhan perusahaan Barat - dari produsen energi hingga rantai makanan dan pakaian - telah meninggalkan Rusia pada tahun lalu, di tengah sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya yang diberlakukan oleh negara-negara Barat setelah Rusia mengerahkan puluhan ribu tentara ke Ukraina.

Beberapa perusahaan yang keluar telah menjual aset mereka kepada investor lokal dengan biaya yang sewajarnya.

Sanksi Barat atas konflik tersebut telah menjungkirbalikkan beberapa sektor ekonomi Rusia, memutus bank-bank terbesarnya dari jaringan keuangan SWIFT, membatasi aksesnya ke teknologi dan membatasi kemampuannya untuk mengekspor minyak.

Meski pemerintah dan bank sentral telah mengakui adanya "kesulitan", Moskow mengatakan ekonominya tangguh. Adapun sanksi yang dijatuhkan kepada Rusia telah menjadi bumerang kepada Barat dengan terkereknya tingkat inflasi dan harga energi.

Baca Juga: Ukraina Prediksi Putin Siapkan Serangan Besar MenJelang Peringatan Setahun Invasi

Putin juga mengatakan pada hari Kamis bahwa Rusia harus membangun sistem untuk mengembangkan drone dan bertujuan untuk menjadi "sumber teknologi dan kompetensi".

Pasukan Rusia telah menggunakan drone secara ekstensif, termasuk yang dibeli dari Iran, selama kampanye militer mereka yang sedang berlangsung di Ukraina.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×