kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rahasia sukses Buffett: Optimisme


Selasa, 05 September 2017 / 09:48 WIB
Rahasia sukses Buffett: Optimisme


Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - "Optimisme merupakan aset yang besar," demikian yang ditulis Melinda Gates pada surat tahunan Bill & Melinda Gates Foundation pada tahun ini yang ditujukan kepada CEO Berkshire Hathaway, Warren Buffett.

"Kami melihat hal ini di diri Anda, Warren. Kesuksesan Anda tidak menciptakan optimisme Anda. Optimisme Andalah yang mengarahkan pada kesuksesan," tulisnya.

Dalam bukunya "Sembilan hal yang dilakukan orang-orang sukses secara berbeda", Heidi Grant Halvorson, psikolog sosial dan associate director of the Motivation Sience Center di Universitas Colombia mencatat perbedaan antara optimis realistis, seperti Buffett, dan optimis tidak realistis.

"Untuk menjadi sukses, Anda harus memahami dulu perbedaan vital antara percaya Anda akan sukses dan percaya Anda akan sukses dengan mudah," kata Grant Halvorson.

Dia menggambarkan hal ini sebagai perbedaan antara menjadi optimis realistis dan optimis tidak realistis.

Optimis realistis, kata sang penulis, mempercayai bahwa mereka akan sukses namun juga memahami mereka harus menyusun strategi, berupaya keras, merencanakan, dan tangguh dalam menghadapi segala rintangan dan menyelesaikan semuanya.

Sementara, Grant Havorson menggarisbawahi optimis tidak realistis mempercayai bahwa kesuksesan akan terjadi kepada mereka sebagai reward dari alam semesta untuk seluruh pikiran positif mereka.

Saat seorang pakar data Michael Toth menampilkan analisis sentimen terhadap surat tahunan Buffett untuk pemegang saham Berkshire Hathaway dari 1977 hingga 2016, dia menemukan bahwa Buffett memiliki kemampuan yang memukau untuk menyeimbangkan optimisme dan realisme.

Meskipun sebagian besar surat pemegang saham dalam 40 tahun terakhir bernada positif, hanya ada lima surat bernada negatif yang ditulis seiring dengan masa resesi ekonomi di AS.

"Bagi saya, saat berkomunikasi dengan nada negatif, Buffett juga memikirkan tentang solusi dan langkah apa yang harus diambil ke depannya. Saat kondisi memburuk, dia dengan nyaman mengakuinya dan dia merasa nyaman memberitahu yang lain saat kinerja Berkshire buruk dan saat pasar global buruk," kata Toth.

Buffett berhasil untuk terus tetap transparan melalui optimis realistis-nya dengan pemegang saham perusahaan.

"Tapi memvisualisasikan kesuksesan tanpa usaha bisa menjadi bencana," catat Grant Halvorson.

"Orang yang meyakini bahwa mereka akan sukses dan mempercayai bahwa kesuksesan tidak datang dengan mudah serta harus disertai dengan kerja keras, rencana bagaimana menghadapi tantangan sebelum akhirnya bangkit dan bertahan dalam masa-masa sulit," tulis Grant Halvorson lagi.

Untuk menjadi optimis yang realistis, Grant Halvorson menyarankan Anda jangan hanya mempertahankan outlook positif, tapi juga melakukan evaluasi jujur atas tantangan yang mungkin dihadapi.

"Jangan memvisualisasi kesuksesan. Visualisasikan langkah-langkah yang akan Anda ambil dalam menuju kesuksesan," tegasnya.




TERBARU

[X]
×