Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tri Adi
Dia juga memiliki ritel elektronik eZone. Tak cuma itu Kishore juga memiliki merek The Big Bazaar dan Food Bazaar yang target pasarnya konsumen menengah ke bawah. The Big Bazaar merupakan toko ritel yang beroperasi sebagai rantai hipermarket, toko serba ada dan toko kelontong.
Seakan tidak pernah puas dengan bisnis yang sudah merajalela, Kishore pun menjajal bisnis industri kreatif dengan terjun ke Bollywood. Dia telah menelurkan film seperti Na Tum Jaano Na Hum yang dirilis pada 2002 dan juga Chura Liya Hai Tumne pada tahun 2003 meskipun tidak terlalu sukses di pasaran.
Pada 2008 menjadi tahun paling suram bagi Kishore sebab India mengalami perlambatan ekonomi. Bisnisnya terpukul dan Pantaloon terbelit utang. Kishore harus menunda ekspansi Pantaloon untuk membuka 30 toko baru. Bahkan Pantaloon terpaksa harus mengurangi beberapa toko miliknya. Kishore pun harus menjual 50,1% saham bisnis Pantalon ke Aditya Birla Group.
Secara bertahap, Kishore berhasil membalikkan keadaan. Bisnisnya berkembang dan menjadikan Future Group sebagai induk perusahaan. Kini perusahaan ini memiliki pendapatan sebesar US$ 3,5 miliar. Future Group kini dikenal memiliki kedudukan penting di sektor ritel dan fesyen India, dengan sayap supermarket yang mengepak di berbagai lokasi.
Berkat kesuksesan berbisnis, Kishore telah mengumpulkan berbagai penghargaan bergengsi. Perusahaanya Pantaloon Ritel dianugerahi sebagai International Retailer of the Year pada 2007. Selain itu dirinya dinobatkan sebagai entrepreneur of the year oleh Ernst & Young dan India Business Leadership' First Generation Entrepreneur oleh CNBC.
Kishore menikahi Sangita Rathi pada tahun 1983. Dari pernikahan ini, iaa dikarunia dua orang puteri yakni Ashni dan Avni. Anak sulung Kishore, Ashni menjadi Direktur Future Ideas, sebuah inkubator Future Group.
(Bersambung)