Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tri Adi
Kepiawaian Kishore Biyani menjadi pengusaha telah teruji. Pria kelahiran tahun 1961 ini berhasil membangun bisnis garmen menjadi rantai ritel yang hadir di lebih dari 250 kota di seluruh India. Lewat bendera usaha Future Group, bisnis ritelnya berhasil menarik lebih dari 500 juta pelanggan tiap tahun. Kishore juga mengepakkan sayap bisnis ke sektor teknologi, asuransi hingga media. Saat ini dia didapuk menjadi orang terkaya ke-55 di India versi Majalah Forbes.Tak pernah terlintas di pikiran Kishore Biyani untuk memiliki kerajaan ritel terbesar di India. Namun pria kelahiran 9 Agustus 1961 ini berhasil membuktikan kepiawaian bisnisnya di sektor garmen pakaian hingga berkembang menjadi perusahaan ritel yang menggurita di India.
Majalah Forbes mencatat kekayaan Kishore mencapai US$ 2,75 miliar dan mengukuhkan dirinya sebagai orang terkaya nomor 55 di India pada 2017. Kekayaan ini peroleh dari perusahaan ritel miliknya bernama Future Group.
Selama dua dekade terakhir ini, ia telah menciptakan dan memimpin beberapa jaringan ritel populer di India di bawah naungan Future Group, seperti Big Bazaar, Central, Brand Factory, Foodhall, Fashion at Big Bazaar (FBB). Seiring waktu berjalan, berbagai rantai ritel seperti Nilgiris, Aadhaar, Easyday, Heritage dan HyperCity juga menjadi bagian dari Future Group.
Rantai ritel ini hadir di lebih dari 250 kota di seluruh India dan mampu menarik lebih dari 500 juta pelanggan setiap tahun. Bersamaan dengan itu, ia juga memimpin penciptaan portofolio merek barang-barang konsumen dalam mode, makanan dan elektronik.
Produk tersebut didistribusikan melalui jaringan kelompok ritel di India. Dia juga mengoperasikan usaha patungan dengan Clarks, Generali Group, dan Hidesign.
Selain berbisnis di sektor ritel, Kishore juga membawa Future Group untuk melakukan investasi besar dalam teknologi, analitik, pengolahan makanan, logistik dan jaringan gudang. Kishore juga tertarik pada sektor bisnis lain seperti asuransi dan media. Dia memiliki saham di jasa keuangan, seperti bisnis Future Capital dan di bidang pertanian melalui Future Agrovet.
Dia juga memiliki ritel elektronik eZone. Tak cuma itu Kishore juga memiliki merek The Big Bazaar dan Food Bazaar yang target pasarnya konsumen menengah ke bawah. The Big Bazaar merupakan toko ritel yang beroperasi sebagai rantai hipermarket, toko serba ada dan toko kelontong.
Seakan tidak pernah puas dengan bisnis yang sudah merajalela, Kishore pun menjajal bisnis industri kreatif dengan terjun ke Bollywood. Dia telah menelurkan film seperti Na Tum Jaano Na Hum yang dirilis pada 2002 dan juga Chura Liya Hai Tumne pada tahun 2003 meskipun tidak terlalu sukses di pasaran.
Pada 2008 menjadi tahun paling suram bagi Kishore sebab India mengalami perlambatan ekonomi. Bisnisnya terpukul dan Pantaloon terbelit utang. Kishore harus menunda ekspansi Pantaloon untuk membuka 30 toko baru. Bahkan Pantaloon terpaksa harus mengurangi beberapa toko miliknya. Kishore pun harus menjual 50,1% saham bisnis Pantalon ke Aditya Birla Group.
Secara bertahap, Kishore berhasil membalikkan keadaan. Bisnisnya berkembang dan menjadikan Future Group sebagai induk perusahaan. Kini perusahaan ini memiliki pendapatan sebesar US$ 3,5 miliar. Future Group kini dikenal memiliki kedudukan penting di sektor ritel dan fesyen India, dengan sayap supermarket yang mengepak di berbagai lokasi.
Berkat kesuksesan berbisnis, Kishore telah mengumpulkan berbagai penghargaan bergengsi. Perusahaanya Pantaloon Ritel dianugerahi sebagai International Retailer of the Year pada 2007. Selain itu dirinya dinobatkan sebagai entrepreneur of the year oleh Ernst & Young dan India Business Leadership' First Generation Entrepreneur oleh CNBC.
Kishore menikahi Sangita Rathi pada tahun 1983. Dari pernikahan ini, iaa dikarunia dua orang puteri yakni Ashni dan Avni. Anak sulung Kishore, Ashni menjadi Direktur Future Ideas, sebuah inkubator Future Group.
(Bersambung)