kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Raksasa Minyak China CNOOC Bidik Dana US$ 4,4 Miliar dari IPO di Bursa Shanghai


Selasa, 12 April 2022 / 15:14 WIB
Raksasa Minyak China CNOOC Bidik Dana US$ 4,4 Miliar dari IPO di Bursa Shanghai
ILUSTRASI. FILE PHOTO: Logos of China National Offshore Oil Corporation (CNOOC). REUTERS/Bobby Yip/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD SEARCH GLOBAL BUSINESS 24 APR FOR ALL IMAGES


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Raksasa minyak China, CNOOC Ltd, akan melantai di Bursa Shanghai dengan meraup dana segara sebesar 28,08 miliar yuan atau sekitar US$ 4,41 miliar. Alhasil, ini akan menjadi IPO terbesar ke 11 di daratan China. 

Bahkan penggalangan dana bisa lebih tinggi lagi. Dalam prospektus IPO yang diterbitkan perusahaan seperti dikutip Reuters, Selasa (12/4), dana yang bisa diraup akan meningkat jadi 32,29 yuan jika opsi greenshoe (opsi membeli dan menjual lebih banyak saham) dilaksanakan sepenuhnya. 

Perusahaan minyak lepas pantai terbesar di China tersebut menetapkan harga IPO sebesar 10,8 yuan atau US$ 1,69 per saham, 13% premium dibanding harga saham perusahaan ini di Bursa Hong Kong per Jumat (8/4). 

CNOOC akan menggunakan dana IPO tersebut untuk mendanai satu proyek gas dan tujuh ladang minya di China dan di luar negeri, serta menambah kembali permodalannya. 

Saham CNOOC di Hong Kong turun 3,3% pada Senin pagi (11/4), lebih tinggi dari penurunan indeks acuan Hang Seng sebesar 2,5%. 

Baca Juga: CNOOC Akan Lepas Kepemilikan Ladang Minyak Laut Utara, Ancang-ancang Jauhi Aset Barat

Keputusan untuk listing di Bursa Shanghai dilakukan perusahaan setelah dihapus dari Bursa New York Exchange pada Oktober lalu pasca perusahaan dimasukkan pemerintah AS dalam daftar hitam perdagangan karena diduga memiliki koneksi ke militer China. 

Dua perusahaan pesaingnya yang didukung oleh negara yakni PetroChina dan Sinopec sudah sudah terlebih dahulu melantai di Bursa Shanghai.

Rencana IPO CNOOC ini juga dilakukan bersamaan dengan penangguhan sejumlah rencana IPO oleh perusahaan China akibat terganggunya bisnis di tengah pandemi Covid sejka dua tahun lalu. 

CNOOC berusaha untuk mengambil keuntungan dari melonjaknya harga minyak global karena perang Rusia di Ukraina mendorong harga energi yang sudah tinggi. CNOOC mengharapkan laba kuartal pertama tahun ini bisa melonjak 62%-89% dari tahun sebelumnya, setelah mencatat rekor laba, dan produksi pada 2021. 

CNOOC memberi harga penawaran Shanghai, yang akan menjadi 10 besar dari daftar IPO China jika opsi greenshoe dilaksanakan sepenuhnya menurut data Refinitiv. Itu setara 23,88 kali pendapatan atau 1,05 kali aset bersih. 




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×