kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Referendum yang memutuskan masa depan Skotlandia


Kamis, 18 September 2014 / 12:37 WIB
Referendum yang memutuskan masa depan Skotlandia
ILUSTRASI. proyeksi pergerakan nilai tukar rupiah


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

EDINBURGH. Warga di Skotlandia hari ini (18/9) akan memutuskan apakah mereka akan memisahkan diri dari Inggris atau sebaliknya.

Tempat-tempat pemungutan suara akan dibuka mulai pukul 7.00-10.00 pagi di sekolah, gereja, perpustakaan, dan pusat-pusat komunitas di seluruh Skotlandia. Saat ini, warga Skotlandia diperkirakan berjumlah 4,3 juta jiwa.

Referendum yang dilakukan ini merupakan puncak dari segara perdebatan mengenai kemerdekaan Skotlandia selama dua tahun terakhir. Sejumlah pelaksana polling menyarankan, agar para pemilih menentukan pilihannya sesuai hati nurani.

"Sisi emosional atau intuitif tidak terbentuk dengan melihat grafik dari mana produksi minyak akan berada di 2030," kata Harris Mylonas, asisten profesor ilmu politik di George Washington University dan penulis "The Politics of Nation-Building. Dia menyarankan, agar para voter lebih memikirkan nilai lain yang berhubungan dengan kepentingan ekonomi mereka.

Dalam sebuah polling besar yang dilakukan YouGov Plc dengan melibatkan 3.237 orang pada 15-17 September 2014, dukungan untuk "no" mencapai 52% dan dukungan untuk "yes" mencapai 48%. Sedangkan polling yang dilakukan oleh Survation untuk Daily Record menempatkan kelompok "no" memimpin sebanyak 6%.

Voter yang belum memutuskan dalam polling tersebut juga cukup besar. Berdasarkan survei, ada sekitar 170.000-990.000 voter yang belum memutuskan pilihan mereka.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×