kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.859   -119,00   -0,76%
  • IDX 7.478   -13,75   -0,18%
  • KOMPAS100 1.157   -1,90   -0,16%
  • LQ45 916   -3,66   -0,40%
  • ISSI 227   0,76   0,33%
  • IDX30 472   -2,98   -0,63%
  • IDXHIDIV20 569   -3,58   -0,62%
  • IDX80 133   -0,18   -0,13%
  • IDXV30 141   0,46   0,33%
  • IDXQ30 158   -0,66   -0,41%

Regulator China akan buka keran kredit lebih besar


Jumat, 06 Juni 2014 / 12:03 WIB
Regulator China akan buka keran kredit lebih besar
ILUSTRASI. Soccer Football - Premier League - Liverpool v Manchester City - Anfield, Liverpool, Britain - October 16, 2022 Liverpool's Mohamed Salah in action with Manchester City's Bernardo Silva. REUTERS/Phil Noble


Sumber: Bloomberg | Editor: Sanny Cicilia

BEIJING. Regulator keuangan China berjanji akan mendorong lebih banyak kredit perbankan ke pasar untuk memerangi shadow banking. Dengan begitu, masyarakat bisa mendapat pinjaman dengan biaya lebih rendah.

China Banking Regulatory Commission mengatakan, kredit perbankan akan diprioritaskan untuk usaha kecil, proyek infrastruktur, dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) pertama.

Para pembuat keputusan akan menggunakan perangkat apapun termasuk operasi pasar terbuka dan penentuan rasio kecukupan pencadangan, serta menjaga likuiditas memadai untuk mengalir sebagai kredit.

"Kami akan memudahkan pengusaha kecil mencari kredit, mempercepat proses persetujuan kredit, serta menurunkan biaya pinjaman," Wang Zaoxing, Vice Chairman CBRC, hari ini (6/6).

Otoritas jasa keuangan China ini juga akan melonggarkan rasio kredit terhadap deposito atau loan to deposit ratio (LDR). Saat ini, perbankan China tidak boleh mengucurkan kredit lebih dari 75% dana simpanan masyarakat.

Bank bayangan atau shadow banking yang tumbuh menggurita di China telah membuat biaya pinjaman menanjak. Pemerintah dan regulator juga tidak bisa mengawasi kesehatan kreditnya, sehingga banyak nasabah yang meminjam dari institusi tidak resmi ini justru makin terpuruk lantaran kreditnya macet.

Barclays Plc menghitung, shadow banking di China telah mentransaksikan pinjaman sampai US$ 6,2 triliun.

Regulator dan pemerintah khawatir, kredit macet ini akan menjadi bom waktu bagi pertumbuhan ekonomi China lantaran tidak terpantau.

Sedangkan rasio kredit macet di perbankan menanjak lantaran terjadi pelambatan ekonomi. Perbankan China mencatat kredit macet sebesar CNY 646,1 miliar (US$ 103 miliar) per 31 Maret, tertinggi sejak September 2008.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×