kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Reli Wall Street bisa berhenti gara-gara isu Hong Kong hingga George Floyd


Senin, 01 Juni 2020 / 12:42 WIB
Reli Wall Street bisa berhenti gara-gara isu Hong Kong hingga George Floyd
ILUSTRASI. Pedestrians walk past the New York Stock Exchange as the building opens for the first time since March while the outbreak of the coronavirus disease (COVID19) continues in the Manhattan borough of New York, U.S., May 26, 2020. REUTERS/Lucas Jackson


Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Arahan Presiden AS Donald Trump untuk memulai proses penghapusan perlakuan khusus untuk Hong Kong kemungkinan akan menempatkan kembali ketegangan China-AS sebagai berita utama yang mendorong volatilitas di pasar ekuitas.

Dikutip dari Reuters, beberapa investor mengatakan langkah Trump ini mengangkat lagi masalah yang telah surut pada awal tahun ini ketika Washington dan Beijing mencapai kesepakatan dagang fase 1.

Baca Juga: Ketegangan di perbatasan China dan India memanas, ini penyebabnya

Perang dagang yang dimulai dengan panas pada musim semi tahun 2018, telah menjadi sumber volatilitas yang konstan untuk pasar global yang terus-menerus mencambuk para investor. 

Kesepakatan Fase 1 membantu mendorong S&P 500 ke level tertinggi sepanjang masa di awal tahun, hingga coronavirus menyerang. Sejak itu COVID-19 telah menjadi pendorong utama sentimen investor.

Sementara ketegangan antara dua ekonomi terbesar dunia ini mulai muncul kembali selama sebulan terakhir ketika Amerika Serikat menyalahkan China atas penyebaran virus corona. Langkah Trump saat ini dapat menandai awal dari babak baru eskalasi. 

Investor mengatakan kemungkinan akan menyebabkan volatilitas karena pemerintah berupaya untuk menghilangkan serangkaian perjanjian kebijakan, dari ekstradisi hingga kontrol ekspor, dan mengancam sanksi baru.

Baca Juga: Ini sumber ketegangan baru antara China dan negara tetangga di Laut China Selatan

"Apa yang diwakili Hong Kong lebih panjang dari masalah satu hari atau satu tahun," kata Jim Paulsen, kepala strategi investasi di Leuthold Group. 

Namun Paulsen mengatakan dia percaya bahwa ketegangan geopolitik cenderung menggantungkan pasar dalam jangka panjang.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×