Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi
Timbulnya kembali ketegangan AS-China akan menambah risiko serius yang sudah menggantung di pasar. Paulsen dan investor lain mengatakan pasar tetap fokus pada lintasan pandemi coronavirus dan tanda-tanda potensial pemulihan AS.
Beberapa investor juga mengatakan AS dan protes internasional dalam beberapa hari terakhir setelah kematian seorang pria kulit hitam yang tidak bersenjata di Minneapolis dapat lebih jauh menekan sentimen dan khususnya melukai pengecer dan bisnis kecil.
Baca Juga: Masjid-masjid di Arab Saudi mulai dibuka sembari menerapkan aturan ketat
Investor menjadi semakin gelisah bahwa reli saham AS selama dua bulan terakhir telah terputus dari kehancuran ekonomi yang ditimbulkan oleh penguncian nasional.
S&P naik lebih dari 35% dari posisi terendah bulan Maret, bahkan ketika metrik utama seperti pengangguran dan produk domestik bruto telah membaca pembacaan terburuk sejak Depresi Hebat.
Reli melambat pada Mei karena investor menilai bagaimana virus akan berperilaku dan bagaimana ekonomi global akan pulih, ketika negara-negara mulai melonggarkan pembatasan. Sebuah perpecahan serius antara Washington dan Beijing sekarang bisa melempar kartu baru dalam penilaian itu.
Erin Browne, seorang manajer portofolio di Pimco mengatakan ketegangan dalam hubungan AS-China adalah salah satu risiko pasar utama hingga paruh kedua tahun 2020.
Baca Juga: Perbatasan dengan China memanas, India: Kami tak akan biarkan harga diri dilukai
Browne mengatakan ketegangan mungkin membebani kesepakatan perdagangan Fase 1. "Saat kesepakatan perdagangan fase 1 antara AS-China akan merusak sentimen pasar di tengah tahun pemilihan penting bagi Presiden Trump, risiko yang terjadi semakin meningkat," katanya.