Sumber: AFP | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Sejumlah negara Muslim pada Senin (29/9) menyatakan dukungan terhadap rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mengakhiri perang di Gaza, meski sebagian pihak Palestina mengecam proposal tersebut sebagai sebuah “lelucon”.
AFP melaporkan, Uni Eropa juga turut mendesak Hamas agar menerima rencana itu. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pun menyatakan dukungan, sambil memperingatkan kelompok bersenjata Palestina tersebut akan menghadapi kehancuran lebih besar jika menolak.
Dalam pernyataan bersama, delapan negara Arab atau mayoritas Muslim mengatakan mereka menyambut baik peran Presiden AS dan upaya tulusnya untuk mengakhiri perang di Gaza. Mereka juga menegaskan siap bekerja sama secara positif dan konstruktif dengan AS serta pihak terkait demi menuntaskan kesepakatan dan memastikan implementasinya.
Negara-negara tersebut adalah Mesir, Yordania, Uni Emirat Arab, dan Turki. Kesemuanya mengakui Israel meski memiliki hubungan pasang surut. Juga termasuk Qatar yang berperan sebagai mediator, serta Arab Saudi yang rencana normalisasinya dengan Israel menjadi target utama Trump dan Netanyahu.
Indonesia dan Pakistan, dua negara Muslim terbesar di dunia, juga ikut menandatangani pernyataan itu.
Indonesia bahkan menawarkan pasukan untuk menjadi bagian dari misi Gaza di masa depan, sementara Pakistan memanfaatkan momentum ini untuk memperbaiki hubungan dengan Washington.
Trump menyambut pernyataan PM Pakistan Shehbaz Sharif di X, yang menegaskan keyakinannya bahwa Trump siap membantu menghentikan perang dengan cara apa pun yang diperlukan.
Baca Juga: 20 Poin Proposal Damai Gaza Trump & Netanyahu: Detail Lengkap
Sementara itu, Otoritas Palestina yang selama ini coba disingkirkan oleh Netanyahu juga memberikan dukungan, menyebut upaya Trump sebagai “tulus dan penuh tekad”.
Namun, Hamas belum memberi tanggapan mendalam, sedangkan kelompok Jihad Islam menolak mentah-mentah, menyebut rencana ini sebagai resep agresi berkelanjutan terhadap rakyat Palestina.
Di Gaza sendiri, warga menilai proposal itu hanyalah siasat pembebasan sandera yang tidak akan mengakhiri perang.
“Kami sebagai rakyat tidak akan menerima lelucon ini,” kata Abu Mazen Nassar, 52 tahun.
Dari pihak Eropa, Presiden Prancis Emmanuel Macron menilai AS mengadopsi sebagian elemen dari rencana Prancis, meski berbeda sikap soal pengakuan negara Palestina. Macron mendesak Hamas segera membebaskan seluruh sandera dan meminta Israel berkomitmen penuh.
PM Inggris Keir Starmer, PM Italia Giorgia Meloni, hingga Menteri Luar Negeri Jerman Johann Wadephul juga kompak mendukung inisiatif Trump.
Tonton: Israel Minta Maaf ke Qatar! Atas Peristiwa Tragis Serangan Mematikan di Doha
Rencana itu mencakup pembentukan badan transisi di Gaza yang dipimpin Trump dan melibatkan mantan PM Inggris Tony Blair. Blair menyebutnya sebagai “rencana berani dan cerdas” yang bisa mengakhiri perang, memberi kelegaan instan bagi warga Gaza, membuka masa depan lebih baik, sekaligus menjamin keamanan Israel dan pembebasan semua sandera.