kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.164.000   41.000   1,93%
  • USD/IDR 16.695   76,00   0,46%
  • IDX 8.125   85,16   1,06%
  • KOMPAS100 1.130   12,55   1,12%
  • LQ45 811   6,69   0,83%
  • ISSI 282   3,69   1,32%
  • IDX30 425   2,99   0,71%
  • IDXHIDIV20 489   5,53   1,14%
  • IDX80 124   1,36   1,11%
  • IDXV30 133   1,56   1,18%
  • IDXQ30 135   1,11   0,83%

Trump Bahas Rencana Akhiri Perang Gaza Bersama Pemimpin Arab-Muslim di Sidang PBB


Selasa, 23 September 2025 / 16:08 WIB
Trump Bahas Rencana Akhiri Perang Gaza Bersama Pemimpin Arab-Muslim di Sidang PBB
ILUSTRASI. Presiden Amerika Serikat Donald Trump dijadwalkan menawarkan rencana dan visinya untuk mengakhiri perang Israel di Gaza . REUTERS/Ken Cedeno 


Sumber: Al Jazeera | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Amerika Serikat Donald Trump dijadwalkan menawarkan rencana dan visinya untuk mengakhiri perang Israel di Gaza serta membahas masa depan wilayah Palestina yang hancur lebur bersama para pemimpin Arab dan Muslim pada Selasa (23/9).

Pertemuan akan berlangsung di sela-sela Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) di New York. Menurut Juru Bicara Gedung Putih Karoline Leavitt, Trump akan duduk bersama pemimpin dari Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Mesir, Yordania, Turki, Indonesia, dan Pakistan.

Isi Rencana Trump

Mengutip laporan Channel 12 Israel dan Axios, Trump berencana membahas sejumlah hal kunci, antara lain:

  • Potensi penarikan pasukan Israel dari Gaza di masa depan.

  • Keterlibatan negara-negara regional dalam mengirim pasukan guna menjaga ketertiban.

  • Tahapan transisi, rekonstruksi, serta pendanaan pembangunan kembali Gaza.

Baca Juga: Trump Kumpulkan Negara Muslim Bahas Jalan Damai Gaza; Ada Indonesia, Arab, Turki

Rencana ini disebut bukan rancangan Israel, meski Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah diberi informasi mengenai detailnya. Sejumlah sumber menilai rancangan tersebut berpotensi melibatkan Otoritas Palestina (PA), meski Israel menolak peran PA.

Posisi Indonesia

Presiden Indonesia Prabowo Subianto yang diperkirakan hadir dalam pertemuan itu menegaskan kesiapan negaranya mendukung perdamaian di Gaza.

“Kami siap mengambil bagian dalam perjalanan menuju perdamaian. Indonesia bersedia mengirimkan pasukan penjaga perdamaian,” ujar Prabowo dalam konferensi dua negara yang digelar Prancis dan Arab Saudi di markas PBB, Senin (22/9).

Pernyataan tersebut disampaikan di hari yang sama ketika Prancis, Inggris, Kanada, Australia, Portugal, dan sejumlah negara lain resmi mengakui negara Palestina.

Tidak Ada Peran untuk Hamas

Dalam rencana Trump, Hamas tidak diberi ruang. AS dan Israel tetap menuntut kelompok itu dilucuti dan dihapuskan.

Hingga kini, perang Gaza yang sudah berlangsung hampir dua tahun telah menewaskan lebih dari 65.000 warga Palestina, mayoritas sipil, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Baca Juga: Dua Rumah Sakit di Gaza City Lumpuh Akibat Eskalasi Serangan Israel

Dinamika Perundingan Gencatan Senjata

Harapan tercapainya gencatan senjata kembali pupus awal bulan ini ketika Israel melancarkan serangan udara besar-besaran ke Qatar dalam upaya membunuh pimpinan Hamas.

Padahal, saat itu Hamas sudah menyetujui proposal yang ada di meja perundingan, dan Israel mengklaim telah menerimanya hanya beberapa jam sebelum serangan.

Sebelumnya, Israel juga menggagalkan kesepakatan gencatan senjata pada 18 Maret, setelah melancarkan serangan udara masif yang menewaskan ratusan warga sipil Palestina, disusul blokade total berbulan-bulan yang menimbulkan kelaparan massal.

Proposal Hamas: Surat untuk Trump

Stasiun televisi AS Fox News, mengutip pejabat senior pemerintahan Trump, melaporkan bahwa Hamas menyusun surat kepada Presiden Trump.

Isi surat itu menawarkan gencatan senjata 60 hari dengan jaminan Trump, sebagai imbalan pembebasan segera setengah dari 48 sandera yang masih ditahan, termasuk sekitar 20 yang masih hidup.

Baca Juga: Berbondong-bondong Sekutu Israel Mulai Akui Negara Palestina di Tengah Krisis Gaza

Menurut laporan tersebut, surat itu kini berada di tangan mediator Qatar dan akan disampaikan ke Trump pekan ini. Namun, baik Hamas maupun pemerintah Qatar belum memberikan komentar resmi.

Situasi Terkini di Gaza dan Tepi Barat

Di lapangan, pasukan Israel terus menggempur Gaza City dengan tiga divisi lapis baja dan infanteri, menghancurkan rumah serta infrastruktur, dan memaksa puluhan ribu warga mengungsi ke selatan. Serangan udara intensif juga terus menimbulkan korban jiwa di berbagai distrik Gaza.

Sementara itu, di Tepi Barat, Israel memperluas operasi militernya seiring rencana pemerintah Netanyahu untuk menganeksasi sebagian wilayah pendudukan.

Selanjutnya: Lowongan Kerja Fotografer & Staf Komunikasi Kemenko PM RI, Ini Syaratnya

Menarik Dibaca: Ini Daftar Lengkap 30 Kandidat yang Akan Mendapat Ballon d’Or di 2025




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×