kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Resesi Bikin Sektor Pariwisata Singapura Melempem


Senin, 09 Februari 2009 / 14:52 WIB


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

SINGAPURA. Pemerintah Singapura memprediksi, jumlah kunjungan turis, baik domestik maupun mancanegara, akan melorot 11%. Resesi global yang terjadi saat ini membuat warga dunia memangkas anggaran belanjanya dan rencana liburan.

Menurut Pejabat Senior Kementerian Perdagangan dan Industri S Iswaran, tingkat kunjungan turis akan mengalami penurunan hingga mencapai 9 juta hingga 9,5 juta pada tahun ini. Padahal, berdasarkan data dari Singapore Tourism Board, pada tahun 2008, jumlah kunjungan turis sudah melorot sebesar 1,6% menjadi 10,1 juta. “Tahun 2009 akan menjadi tahun tersulit bagi industri pariwisata global,” jelas Iswaran.

Iswaran juga meramalkan, pendapatan dari sektor pariwisata akan mengalami penurunan menjadi sekitar S$ 12 miliar hingga S$ 12,5 miliar tahun ini. Sebagai perbandingan, pada 2008 lalu, pendapatan dari sektor ini mencapai S$ 14,8 miliar.

Saat ini Singapura tengah bersandar pada proyek-proyek pariwisata yang tengah berjalan untuk membantu menambah lahan pekerjaan seiring dengan terjadinya resesi terburuk di negara tersebut.

Iswaran mengatakan, proyek-proyek yang tengah berjalan saat ini akan menciptakan sekitar 3.000 lapangan pekerja baru. Prediksi tersebut juga merupakan tambahan dari 9.000 pekerjaan yang tersedia dari dua proyek kasino yang pembangunannya akan dimulai pada 2009 ini. Secara total, resort kasino tersebut diprediksi akan mampu menyerap sekitar 20.000 pekerja jika pembangunannya telah selesai.

Tahun lalu, sekitar 13.400 pekerja dirumahkan di Singapura. Angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak 2003 silam. Bahkan berdasarkan data yang dirilis pemerintahan setempat, sekitar 2.600 orang diputuskan kontrak kerjanya sebelum masa kontrak berakhir.




TERBARU

[X]
×