kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45887,73   13,33   1.52%
  • EMAS1.365.000 0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Respons Perubahan Iklim, SIF dan World Economic Forum Luncurkan Platform SEAPAW


Kamis, 27 Juni 2024 / 08:21 WIB
Respons Perubahan Iklim, SIF dan World Economic Forum Luncurkan Platform SEAPAW
Singapore International Foundation (SIF), bekerja sama dengan World Economic Forum, hari ini meluncurkan platform regional multi-pemangku kepentingan untuk mengatasi tantangan kritis perubahan iklim, dengan fokus pada isu-isu terkait air.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Singapore International Foundation (SIF), bekerja sama dengan World Economic Forum, hari ini meluncurkan platform regional multi-pemangku kepentingan untuk mengatasi tantangan kritis perubahan iklim, dengan fokus pada isu-isu terkait air.

Southeast Asia Partnership for Adaptation through Water (SEAPAW), merupakan platform pertama di kawasan ini yang berfokus pada ketahanan air sebagai pendekatan adaptasi perubahan iklim.

SEAPAW akan menggerakkan aksi para pemangku kepentingan, termasuk mitra edukasi, penyedia solusi, lembaga keuangan, filantropi, serta pemerintah dan pembuat kebijakan. Tujuan utamanya adalah memperkuat ketahanan air di Asia Tenggara melalui proyek lintas batas dan pendanaan adaptasi.

Baca Juga: Singapore International Foundation Luncurkan Buku 8 Tahun Berkontribusi lewat Seni

Platform ini juga akan melaporkan kemajuan kawasan dalam mencapai ketahanan air dan adaptasi iklim, membantu mengidentifikasi area yang membutuhkan tindakan lebih lanjut. 

SEAPAW diluncurkan dalam dialog yang diadakan oleh SIF, World Economic Forum, dan Global Commission on the Economics of Water (GCEW) bersamaan dengan Singapore International Water Week 2024.

Presiden Singapura, Tharman Shanmugaratnam, menjadi Tamu Kehormatan dalam acara peluncuran tersebut. Ia menekankan pentingnya penggunaan air yang efisien dan berkelanjutan di setiap sektor di Asia Tenggara, serta kerjasama yang lebih berani untuk mendorong investasi dalam teknologi dan solusi yang telah terbukti.

Neo Gim Huay, Managing Director, Pusat Alam dan Iklim, World Economic Forum, mengatakan strategi iklim yang kokoh harus mencakup strategi air untuk memperkuat ketahanan bisnis dan menjamin kehidupan dan mata pencaharian yang lebih baik. 

Menurutnya, 90% dari peristiwa cuaca ekstrem berkaitan dengan air. 

Baca Juga: Menteri LHK Bertemu Penasehat Senior Presiden AS, Kerjasama RI-AS untuk Ambisi Iklim

"Jika kita dapat melindungi sumber daya air, kita juga akan lebih mampu mengurangi dan pulih dari bencana terkait iklim. World Economic Forum senang bermitra dengan Singapore International Foundation untuk memperkuat upaya regional dalam adaptasi dan ketahanan komunitas melalui air,” ujarnya seperti dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (27/6).

Profesor Khoo Teng Chye diumumkan sebagai Ketua SEAPAW. Dengan pengalaman luas dalam perencanaan kota dan keberlanjutan lingkungan, ia berkomitmen memimpin diskusi dan kolaborasi untuk masa depan yang adil, inklusif, dan berorientasi pada iklim.

Selanjutnya: Great Wall Motor (GWM) Bakal Hadirkan Haval Jolion HEV di GIIAS 2024

Menarik Dibaca: Katalog Promo Alfamart Gantung (Gajian Untung) Periode 27 Juni-3 Juli 2024




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×