kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.911.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.226   -37,00   -0,23%
  • IDX 6.878   -3,19   -0,05%
  • KOMPAS100 1.002   -0,07   -0,01%
  • LQ45 766   -0,64   -0,08%
  • ISSI 227   0,63   0,28%
  • IDX30 394   -0,39   -0,10%
  • IDXHIDIV20 456   -1,33   -0,29%
  • IDX80 112   0,04   0,04%
  • IDXV30 114   0,89   0,79%
  • IDXQ30 128   -0,45   -0,35%

Respons Trump Soal Penurunan Suku Bunga, Jerome Powell Tegaskan Syarat


Kamis, 03 Juli 2025 / 06:10 WIB
Respons Trump Soal Penurunan Suku Bunga, Jerome Powell Tegaskan Syarat
ILUSTRASI. Ketua Federal Reserve Amerika Serikat Jerome Powell menjawab pertanyaan selama konferensi pers menyusul pertemuan dua hari Komite Pasar Terbuka Federal tentang kebijakan suku bunga di Washington, AS, 29 Januari 2025. REUTERS/Kevin Lamarque


Sumber: The Street | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyampaikan pernyataan penting terkait potensi pemangkasan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) pada akhir Juli 2025. 

Pernyataan ini disampaikannya di hadapan para bankir sentral, ekonom, dan akademisi dunia dalam Konferensi Sintra yang diselenggarakan Bank Sentral Eropa (ECB) di Portugal, 1 Juli lalu.

Powell hadir sebagai salah satu pembicara dalam panel yang diisi oleh empat pemimpin bank sentral lainnya. 

Ia menjelaskan bahwa keputusan untuk memangkas Federal Funds Rate pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang dijadwalkan pada 29–30 Juli mendatang akan sangat bergantung pada data ekonomi terkini, terutama inflasi dan pasar tenaga kerja.

Baca Juga: Jerome Powell Tegaskan Syarat Pemangkasan Suku Bunga AS di Konferensi Sintra

Sejak terakhir kali menurunkan suku bunga pada Desember 2024, The Fed yang independen secara politik menghadapi tekanan yang meningkat dari Presiden AS Donald Trump. 

Trump  menuntut pemangkasan suku bunga guna mengembalikan triliunan dolar ke tangan konsumen, pelaku usaha, dan investor.

Alasan Suku Bunga Masih Ditahan

Powell membela keputusan FOMC untuk mempertahankan suku bunga pada kisaran 4,25%–4,50% di bulan Juni. Meskipun menggambarkan kondisi ekonomi AS sebagai "stabil", ia menilai bahwa risiko inflasi masih tinggi, terutama akibat tarif impor yang diberlakukan  Presiden Trump, yang dapat mendorong kenaikan harga selama musim panas ini. 

Tarif tersebut kini tercatat sebagai yang tertinggi dalam sembilan dekade terakhir.

Suku bunga dana acuan memiliki pengaruh luas terhadap biaya pinjaman, termasuk kredit pemilikan rumah, kartu kredit, pinjaman kendaraan, dan berbagai instrumen keuangan lainnya. 

Oleh karena itu, pendekatan hati-hati The Fed mencerminkan mandat ganda yang diembannya: menjaga inflasi tetap terkendali sekaligus memastikan stabilitas pasar tenaga kerja.

Baca Juga: Pengaruh Konflik Trump VS Ketua The Fed Jerome Powell, Apa Dampaknya ke Indonesia?

Sejumlah analis memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin mungkin baru akan terjadi pada pertemuan FOMC di bulan September. 

Dua anggota Dewan Gubernur The Fed, Christopher Waller dan Michelle Bowman, yang ditunjuk oleh Trump, menyatakan bahwa pemangkasan suku bunga bisa dilakukan secepatnya pada Juli, asalkan tekanan inflasi akibat tarif bersifat sementara dan data ketenagakerjaan tetap solid.

Namun, pandangan tersebut tidak sepenuhnya diamini oleh pejabat Fed lainnya, termasuk Powell, yang dalam kesaksiannya di Capitol Hill pekan lalu menunjukkan sikap yang lebih berhati-hati. 

Bahkan Kepala Ekonom AS Morgan Stanley, Michael T. Gapen, memperkirakan tidak akan ada pemangkasan suku bunga sama sekali pada tahun ini.




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×