Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. China Evergrande Group menargetkan perjanjian restrukturisasi utang bisa diteken pada akhir Maret mendatang setelah memenangkan dukungan awal dari sekelompok kreditur utama.
Pengembang China dengan jumlah utang paling banyak di dunia ini berencana menerbitkan lembar persyaratan restrukturisasi utang luar negeri yang sudah disetujui oleh pemegang obligasi utama pada Rabu (22/3).
Hal itu disampaikan pengacara Evergrande seperti dilansir Reuters, Senin (20/3). Langkah tersebut membuka jalan bagi Evergrande untuk merestrukturisasi utang luar negerinya sebesar US$ 22,7 miliar, yang merupakan bagian dari total utangnya senilai US$ 300 miliar.
Pengacara menambahkan, para pemegang obligasi utama mengharapkan restrukturisasi utang tersebut bisa efektif pada 1 Oktober 2023, namun masih bisa berubah.
Evergrande mampu menunjukan kemajuan dari dukungan para pemegang obligasi utama setelah pengembang ini mempermanis proposal pendahulunya. Kemajuan ini memungkinkan sidang berikutnya bisa ditundah hingga 31 Juli.
Pernah menjadi pengembang terlaris China, Evergrande telah menjadi pusat krisis utang properti di mana banyak pengembang gagal membayar kewajiban utang luar negeri selama beberapa tahun terakhir, memaksa banyak orang untuk mengadakan pembicaraan restrukturisasi utang.
Evergrande telah berusaha untuk mencapai kesepakatan dengan pemegang obligasi luar negeri utama dengan persyaratan termasuk menukar sebagian dari utangnya menjadi ekuitas di dua unit yang terdaftar di Hong Kong, menurut sumber Reuters. Kedua unit tersebut adalah Evergrande Property Services Group dan Evergrande New Energy Vehicle Group.