kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.501.000   -95.000   -3,66%
  • USD/IDR 16.785   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.647   2,68   0,03%
  • KOMPAS100 1.194   -2,61   -0,22%
  • LQ45 847   -5,47   -0,64%
  • ISSI 309   -0,04   -0,01%
  • IDX30 437   -2,15   -0,49%
  • IDXHIDIV20 510   -4,16   -0,81%
  • IDX80 133   -0,62   -0,47%
  • IDXV30 139   0,36   0,26%
  • IDXQ30 140   -0,77   -0,54%

Harga Minyak Naik Tipis, Gejolak Timur Tengah dan Ukraina Mempengaruhi Pasar


Selasa, 30 Desember 2025 / 21:30 WIB
Harga Minyak Naik Tipis, Gejolak Timur Tengah dan Ukraina Mempengaruhi Pasar
ILUSTRASI. Harga minyak Brent dan WTI naik tipis pada 30 Desember 2025 (REUTERS/Pascal Rossignol)


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - LONDON. Harga minyak naik tipis pada Selasa (30/12/2025) karena investor mempertimbangkan harapan kesepakatan perdamaian Rusia-Ukraina yang makin pudar dan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah seputar Yaman.

Mengutip Reuters, Selasa (30/12/2025), kontrak minyak mentah Brent untuk pengiriman Februari, yang berakhir pada hari Selasa, naik 24 sen, atau 0,39%, menjadi US$ 62,18 per barel pada 1315 GMT. Kontrak Maret yang lebih aktif naik 26 sen, atau 0,42%, menjadi US$ 61,75.

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 26 sen, atau 0,45%, menjadi US$ 58,34.

Patokan Brent dan WTI ditutup naik lebih dari 2% pada sesi sebelumnya setelah Arab Saudi melancarkan serangan udara terhadap Yaman dan setelah Moskow menuduh Kyiv menargetkan kediaman presiden Rusia, yang merusak harapan akan kesepakatan perdamaian.

Baca Juga: Dolar Stabil Jelang Risalah The Fed Selasa (30/12), Yuan China Tembus 7 per Dolar AS

Rusia mengatakan akan memperkeras posisinya dalam perundingan perdamaian setelah menuduh Kyiv menyerang kediaman tersebut, tuduhan yang dibantah Kyiv sebagai tidak berdasar dan dirancang untuk melemahkan negosiasi perdamaian.

"Saya kira pasar sekarang telah menyesuaikan kembali ekspektasinya, tidak mengharapkan terobosan apa pun untuk kesepakatan perdamaian antara Ukraina dan Rusia dalam jangka pendek," kata analis UBS, Giovanni Staunovo.

Blokade AS yang sedang berlangsung terhadap minyak Venezuela dan penangguhan ekspor campuran CPC Kaspia karena cuaca buruk mendukung harga pada hari Selasa, katanya.

Yang menambah kekhawatiran pasokan adalah serangan oleh koalisi pimpinan Arab Saudi terhadap apa yang mereka sebut sebagai dukungan militer asing kepada separatis selatan yang didukung UEA di Yaman.

Arab Saudi mengatakan pada hari Selasa bahwa keamanan nasionalnya adalah garis merah dan mendukung seruan agar pasukan UEA meninggalkan Yaman dalam waktu 24 jam, tak lama setelah koalisi pimpinan Saudi melakukan serangan udara di pelabuhan Mukalla di Yaman selatan.

Baca Juga: Bursa Global Menuju Penutupan Tahun Kuat, Perak Stabil Usai Koreksi Tajam

UEA mengatakan pihaknya kecewa dengan pernyataan Arab Saudi dan terkejut dengan serangan udara di Mukalla.

Para pedagang juga mengamati perkembangan lain di Timur Tengah setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa Amerika Serikat dapat mendukung serangan besar lainnya terhadap Iran jika Teheran melanjutkan pembangunan kembali program rudal balistik atau senjata nuklirnya.

Meskipun kekhawatiran akan potensi gangguan pasokan kembali muncul, persepsi tentang pasar global yang kelebihan pasokan tetap ada dan dapat membatasi harga, kata para analis.

"Harga kemungkinan akan cenderung turun pada kuartal pertama tahun 2026 karena kelebihan pasokan minyak yang semakin meningkat," kata analis Marex, Ed Meir.

Selanjutnya: Real Madrid Tetapkan Prioritas Transfer Januari 2026, Fokus Tambah Bek dan Gelandang

Menarik Dibaca: 5 Kesalahan Pakai Cleansing Balm yang Harus Dihindari, Bikin Komedoan!




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×