kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.501.000   -95.000   -3,66%
  • USD/IDR 16.785   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.647   2,68   0,03%
  • KOMPAS100 1.194   -2,61   -0,22%
  • LQ45 847   -5,47   -0,64%
  • ISSI 309   -0,04   -0,01%
  • IDX30 437   -2,15   -0,49%
  • IDXHIDIV20 510   -4,16   -0,81%
  • IDX80 133   -0,62   -0,47%
  • IDXV30 139   0,36   0,26%
  • IDXQ30 140   -0,77   -0,54%

Bursa Global Menuju Penutupan Tahun Kuat, Perak Stabil Usai Koreksi Tajam


Selasa, 30 Desember 2025 / 18:12 WIB
Bursa Global Menuju Penutupan Tahun Kuat, Perak Stabil Usai Koreksi Tajam
ILUSTRASI. GLOBAL-MARKETS/ (REUTERS/Issei Kato)


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Pasar saham global bersiap menutup tahun 2025 dengan kinerja kuat, sementara harga perak mulai stabil setelah mengalami koreksi tajam dari level tertingginya.

Saham-saham Eropa mencetak rekor tertinggi baru pada Selasa (30/12/2025), dengan indeks pan-Eropa STOXX 600 naik 0,39%.

Penguatan ini terjadi di tengah sesi perdagangan Asia yang cenderung sepi, seiring investor menghitung keuntungan besar menjelang tutup tahun.

Baca Juga: China Kepung Taiwan, Latihan Perang Terbesar Sejak 2022

Sebaliknya, bursa Amerika Serikat (AS) diperkirakan melanjutkan pelemahan dari level tertinggi pekan lalu.

Kontrak berjangka saham AS bergerak datar hingga melemah tipis, setelah saham teknologi berkapitalisasi besar tertekan pada perdagangan sebelumnya.

Di pasar komoditas, harga perak dan emas mulai menemukan titik pijak setelah terkoreksi tajam dari rekor tertinggi.

Perak sebelumnya anjlok 8,7% dalam satu hari penurunan terbesar sejak Agustus 2020 setelah sempat menyentuh rekor sekitar US$ 84 per ons.

Pada Selasa, perak bangkit 2,5% ke level US$ 74,1 per ons dan masih berpeluang mencatatkan lonjakan tahunan fantastis sekitar 156%.

Harga emas juga menguat 0,7% ke US$ 4.361 per ons, setelah sebelumnya jatuh 4,4% dalam perdagangan semalam.

Baca Juga: Dolar Stabil Jelang Risalah The Fed Selasa (30/12), Yuan China Tembus 7 per Dolar AS

Analis IG Tony Sycamore menilai koreksi tajam logam mulia dipicu aksi ambil untung, pergerakan teknikal, serta kenaikan persyaratan margin oleh Chicago Mercantile Exchange (CME).

“Kami melihat pendinginan di pasar logam mulia, tetapi tren besarnya belum tentu berakhir. Defisit pasokan, penimbunan oleh negara, dan pembatasan ekspor masih menjadi faktor pendukung,” ujar Sycamore.

Di kawasan Asia, indeks MSCI Asia-Pasifik di luar Jepang naik tipis 0,1% dan berada di jalur kenaikan tahunan 26,7%, kinerja terbaik sejak 2017.

Indeks Nikkei Jepang melemah 0,1% pada perdagangan terakhir tahun ini, namun tetap mencatatkan lonjakan sekitar 26% sepanjang 2025.

Pasar mata uang menunjukkan dolar AS bergerak stabil menjelang rilis risalah rapat Federal Reserve bulan Desember.

Baca Juga: Ilmuwan Ungkap, 2025 Masuk Tiga Besar Tahun Terpanas Sepanjang Sejarah

Meski demikian, dolar berada di jalur penurunan hampir 10% sepanjang 2025, terburuk dalam delapan tahun terakhir, seiring ekspektasi penurunan suku bunga lanjutan tahun depan.

Euro diperdagangkan di kisaran US$ 1,1775 dan berpotensi menutup tahun dengan penguatan sekitar 13,7%.

Sementara itu, yen Jepang berada di level 155,85 per dolar AS, menjauh dari zona yang berpotensi memicu intervensi otoritas Jepang.

Di pasar obligasi, imbal hasil US Treasury tenor dua tahun turun 1 basis poin ke 3,4586% dan tercatat turun hampir 80 basis poin sepanjang tahun.

Imbal hasil obligasi tenor 10 tahun juga berada di jalur penurunan tahunan sekitar 46 basis poin.

Harga minyak bertahan stabil setelah melonjak lebih dari 2% pada perdagangan sebelumnya. Minyak Brent diperdagangkan di level US$ 61,92 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) AS turun tipis 0,1% ke US$ 58,01 per barel.

Baca Juga: Meta Akuisisi Startup AI Manus Senilai US$3 Miliar

Sentimen pasar turut dipengaruhi ketegangan geopolitik global, mulai dari konflik Rusia-Ukraina, potensi eskalasi di Timur Tengah, hingga latihan militer besar China di sekitar Taiwan, yang menjaga volatilitas tetap tinggi meski likuiditas pasar menipis menjelang akhir tahun.

Selanjutnya: Tanpa Kenaikan Tarif Cukai, Ini Jurus Bea Cukai Kejar Setoran pada Tahun 2026

Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (31/12) Jabodetabek, Awas Hujan Sangat Lebat




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×