kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.396.000   29.000   1,23%
  • USD/IDR 16.746   15,00   0,09%
  • IDX 8.402   13,66   0,16%
  • KOMPAS100 1.162   -0,16   -0,01%
  • LQ45 845   -1,85   -0,22%
  • ISSI 293   1,50   0,51%
  • IDX30 444   -1,79   -0,40%
  • IDXHIDIV20 510   -3,36   -0,65%
  • IDX80 131   0,01   0,01%
  • IDXV30 138   -0,44   -0,31%
  • IDXQ30 140   -0,67   -0,47%

Yen Tertekan Kamis (13/11), Bursa Global Menguat Seiring Berakhirnya Shutdown AS


Kamis, 13 November 2025 / 09:31 WIB
Yen Tertekan Kamis (13/11), Bursa Global Menguat Seiring Berakhirnya Shutdown AS
ILUSTRASI. Samples of new Japan yen banknotes are pictured at the National Printing Bureau Tokyo Plant in Tokyo on June 19, 2024. The Bank of Japan will begin issuing on July 3rd, 2024. ( The Yomiuri Shimbun )


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Pasar saham dan emas bergerak datar pada Kamis setelah Kongres Amerika Serikat (AS) menyetujui berakhirnya penutupan (shutdown) pemerintahan terpanjang dalam sejarah.

Investor kini menantikan rilis data ekonomi AS yang sempat tertunda untuk menilai arah kebijakan suku bunga ke depan.

Futures indeks saham AS bergerak di kisaran datar.

Baca Juga: Dilema The Fed: Jaga Pasar Kerja atau Tekan Inflasi?

Melansir Reuters Kamis (13/11/2025), di Asia, indeks Nikkei Jepang naik 0,5%, sementara Topix menguat hampir 1% dan mencetak rekor tertinggi.

Investor terlihat memindahkan portofolio dari saham-saham teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) ke sektor lain dalam perekonomian.

Pergerakan serupa juga terjadi di bursa global sebelumnya, diiringi lonjakan harga emas yang menembus US$4.200 per ons troi dan penguatan moderat pada pasar obligasi yang menurunkan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun ke 4,067%.

Gedung Putih menyatakan bahwa Presiden AS Donald Trump akan menandatangani undang-undang untuk mengakhiri penutupan pemerintahan pada pukul 9.45 malam waktu setempat (0245 GMT), setelah sebelumnya mengundang eksekutif Wall Street untuk makan malam di Gedung Putih.

Para ekonom memperkirakan data ekonomi yang tertunda akan mulai dirilis pekan depan, dengan fokus pada apakah hasilnya akan mengonfirmasi pelemahan pasar tenaga kerja seperti yang ditunjukkan survei swasta.

Baca Juga: Amerika Serikat (AS) Beli 900.000 Barel Minyak Mentah untuk Cadangan Strategis

“Dengan pemerintah kembali beroperasi, kita akan mendapatkan banyak data baru yang bisa memberi dasar bagi Ketua The Fed Jerome Powell untuk mengatakan: ‘Saya memangkas suku bunga karena alasan ini,’” ujar Damian Rooney, Direktur Penjualan Institusional di Argonaut, Perth.

Rooney menambahkan, di pasar Australia, saham tambang emas dan lithium banyak diburu karena prospek penurunan suku bunga cenderung mendukung harga emas.

“Mereka menghasilkan banyak keuntungan dalam denominasi dolar Australia, jadi saya rasa tren ini masih berlanjut,” katanya. Namun sebagian besar sektor lain melemah dan indeks utama Australia turun 1%.

Indeks Hang Seng Hong Kong sedikit terkoreksi dari posisi tertinggi satu bulan, sedangkan Shanghai Composite naik tipis 0,1%.

Di Wall Street, Dow Jones mencetak rekor tertinggi sementara Nasdaq yang sarat saham teknologi justru melemah.

Di Eropa, FTSE 100 London menutup perdagangan pada rekor tertinggi, dan saham perbankan mendorong STOXX 600 Eropa ke puncak baru. Sementara itu, FTSE MIB Italia mencapai level tertinggi dalam hampir seperempat abad.

Baca Juga: Vonis Pertama Kasus 737 MAX: Boeing Dihukum Bayar Ganti Rugi Rp 570 Miliar

Yen Tertekan

Mata uang yen Jepang kembali berada di bawah tekanan setelah perdana menteri baru Jepang meminta Bank of Japan (BoJ) untuk berhati-hati dalam menaikkan suku bunga lebih lanjut.

Yen sempat menyentuh rekor terendah 179,49 per euro dan mendekati titik terendah sembilan bulan terhadap dolar di 154,94.

Pada Rabu, yen sempat melemah hingga 155,05 per dolar, mendorong Menteri Keuangan Jepang mengingatkan pelaku pasar bahwa pemerintah “mengawasi dengan cermat” — sebuah sinyal kemungkinan intervensi.

Gubernur BoJ Kazuo Ueda mengatakan di hadapan parlemen pada Kamis bahwa inflasi inti secara bertahap meningkat menuju target bank sentral.

Baca Juga: Spanyol Dekati China, Cari Investasi di Tengah Tekanan NATO

Sementara itu, dolar Australia menguat tipis setelah data menunjukkan lonjakan lapangan kerja pada Oktober, memunculkan pandangan bahwa siklus pelonggaran moneter di Australia mungkin telah berakhir.

Aussie terakhir naik 0,2% ke US$0,6552, dan ekspektasi pemangkasan suku bunga pada Mei turun dari 70% menjadi 32%.

Di pasar obligasi, Treasuries AS bergerak stabil. Harga minyak Brent turun tipis ke level terendah tiga minggu di US$62,48 per barel setelah OPEC merevisi proyeksi permintaan global dan memperkirakan surplus kecil untuk tahun 2026.

Selanjutnya: Naik Rp 29.000 Per Gram, Cek Harga Emas Antam Logam Mulia Hari Ini Kamis (13/11)

Menarik Dibaca: Rekomendasi Menu Diet Tanpa Nasi untuk Turunkan Berat Badan




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×