Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - HANGZHOU. Sebuah lembaga penelitian terkemuka di China menyatakan, Negeri Panda harus mengembangkan sistem yang lebih baik untuk membiayai usaha kecil agar bisa mendorong inovasi dalam perekonomian. Kondisi yang terjadi saat ini, usaha kecil sulit untuk mengakses dana yang mereka butuhkan untuk mendongkrak pertumbuhan.
Dalam laporan yang dirilis Minggu (22/9), China Finance 40 Forum menyatakan, perkembangan ekonomi China selama 40 tahun terakhir dilakukan melalui sistem keuangan dengan tigkat intervensi pemerintah yang tinggi dan benar-benar didominasi oleh bank.
Model seperti itu, bagaimanapun, cenderung mendistorsi sumber daya keuangan demi keuntungan perusahaan besar. Sebagai dampaknya, perusahaan-perusahaan kecil semakin tertekan. Padahal, mereka merupakan pendorong utama inovasi dalam perekonomian tetapi tidak memiliki aset yang diperlukan sebagai jaminan atau tidak mendapatkan jaminan pemerintah untuk mengamankan keuangan.
Baca Juga: Bank sentral dunia ramai-ramai pangkas suku bunga, yen lebih perkasa
China Finance 40 Forum juga menegaskan, regulator keuangan juga gagal mencegah risiko keuangan tertentu.
"Sistem keuangan saat ini jelas tidak cocok dengan tugas inti dari pembangunan ekonomi berkualitas tinggi saat ini. Oleh karena itu, tugas penting reformasi keuangan harus menyesuaikan struktur keuangan,” demikian laporan China Finance 40 Forum.
China Finance 40 Forum adalah lembaga think tank yang berfokus pada ekonomi dan penelitian kebijakan keuangan dan anggotanya terdiri dari regulator, universitas dan lembaga keuangan.
Menurut Huang Yiping, penulis utama laporan dan seorang profesor ekonomi di the National School of Development of Peking University, ketergantungan China pada inovasi teknologi untuk pertumbuhan ekonomi di masa depan telah membuat mengubah struktur sistem keuangan menjadi hal yang mendesak.
Baca Juga: China akan kembangkan investasi berorientasi ekspor di Indonesia
"Pembuat kebijakan perlu mengembangkan struktur pembiayaan berlapis-lapis dan mengurangi kontrol atas pasar modal untuk membuka saluran pendanaan bagi perusahaan-perusahaan inovatif," kata Huang seperti dilansir Reuters.
Hanya sekitar 10% dari total pembiayaan untuk perusahaan China yang datang langsung dari pasar keuangan. Prosentase itu jauh di bawah Amerika Serikat sebesar 43% dan 23% untuk Inggris.
Dalam laporan yang sama, Yang Kaisheng, seorang konsultan untuk lembaga think tank dan mantan direktur Industrial and Commercial Bank of China, bank harus didorong untuk menghubungkan usaha kecil dan menengah (UKM) dengan pasar modal negara itu. Yang juga bilang, diperlukan juga sebuah kebijakan bank yang fokus pada UKM yang terlibat dalam teknologi dan inovasi.