kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   16.000   0,85%
  • USD/IDR 16.260   0,00   0,00%
  • IDX 6.928   30,28   0,44%
  • KOMPAS100 1.008   6,44   0,64%
  • LQ45 773   2,07   0,27%
  • ISSI 227   2,98   1,33%
  • IDX30 399   1,47   0,37%
  • IDXHIDIV20 462   0,59   0,13%
  • IDX80 113   0,62   0,55%
  • IDXV30 114   1,38   1,22%
  • IDXQ30 129   0,27   0,21%

Riset meniru evolusi protein dianugerahi hadiah nobel kimia 2018


Senin, 08 Oktober 2018 / 05:53 WIB
Riset meniru evolusi protein dianugerahi hadiah nobel kimia 2018
ILUSTRASI. Nobel


Sumber: DW.com | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - DW. Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia di Stockholm mengumumkan, Frances Arnold dari California Institute of Technology, George Smith dari University of Missouri dan Gregory Winter dari MRC Laboratory of Molecular Biology di Inggris dianugerahi hadiah Nobel Kimia untuk hasil risetnya yang menjadi pionir sains di bidang enzym and antibodi.

Frances Arnold (62) adalah peneliti pertama yang merekayasa evolusi enzym. Konmite Nobel menyebutkan, pemanfaatannya mencakup produksi unsur kimia yang lebih ramah lingkungan untuk obat-obatan serta produksi bahan bakar terbarukan. Untuk karya ilmiahnya, Arnold dianugerahi separuh dari hadiah uang tunai total 1 juta US Dolar. Arnold menjadi perempuan kelima yang dianugerahi Nobel Kimia sepanjang sejarah penghargaan itu yang dimulai dari tahun 1901.

"Ketiga peneliti menerapkan prinsip evolusi Darwin dalam tabung reaksi", ujar Glaes Gustafson, ketua komite Nobel bidang kimia. "Para peneliti menerapkan pemahamam di tingkat molekuler yang kita peroleh dari proses evolusi di laboratorium. Dengan itu mereka berhasil memacu evolusi ribuan kali lebih cepat untuk memproduksi protein baru", papar ketua komite Nobel bidang kimia itu.

George Smith (77) mengembangkan metode baru untuk mengembangkan protein baru. Sementara Gregory Winter (67) memanfaatkan metodenya untuk menciptakan antibodi, berupa protein pembasmi penyakit di dalam darah. Kedua peneliti ini akan berbagi separuh hadiah uang tunai Nobel Kimia.

Obat peretama berbasis karya Winter diizinkan beredar tahun 2002. Obatnya digunakan untuk terapi rheumatoid arthritis, psoriasis dan penyakit peradangan bowel, demikian keterangan Akademi Ilmu Pengetahuan Swedia.




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×