Sumber: Al Jazeera | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Penyebarannya yang cepat di Inggris akhir tahun lalu memicu lonjakan kasus dan kematian. Hingga akhirnya, pada 4 Januari, varian ini memaksa penguncian nasional ketiga di negara itu sejak pandemi dimulai.
Hingga saat ini, Inggris telah mencatat lebih dari 4,3 juta kasus Covid-19. Virus itu telah menewaskan hampir 125.000 orang di seluruh negeri, salah satu jumlah kematian terburuk di dunia.
Melansir Al Jazeera, dalam upaya untuk mengekang krisis, para pejabat telah meluncurkan upaya inokulasi massal. Hingga saat ini, sudah lebih dari 22,5 juta orang atau sekitar sepertiga dari populasi orang dewasa Inggris, yang menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19.
Baca Juga: Klaim Pfizer-BioNTech: Vaksin virus corona kami 94% efektif cegah kasus tanpa gejala
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson bulan lalu mengatakan, dia yakin vaksin yang saat ini digunakan di Inggris - diproduksi oleh Oxford-AstraZeneca dan Pfizer-BioNtech - efektif dalam melindungi dari kematian dan penyakit serius.
Pernyataannya muncul di tengah kekhawatiran akan munculnya dua jenis virus yang sangat menular lainnya - yang disebut varian Brasil dan Afrika Selatan, yang dikenal oleh para ilmuwan sebagai 20I / 501Y.V2 atau B.1.351 dan P.1.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), vaksin Covid-19 yang saat ini sedang dikembangkan atau telah disetujui di berbagai belahan dunia diharapkan dapat memberikan setidaknya beberapa perlindungan terhadap varian baru tersebut.