kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Ritual di Sungai Gangga picu lonjakan kasus Covid-19 harian tertinggi di India


Rabu, 14 April 2021 / 14:39 WIB
Ritual di Sungai Gangga picu lonjakan kasus Covid-19 harian tertinggi di India
ILUSTRASI. Umat Hindu berenang di sungai Gangga selama Shahi Snan di Kumbh Mela, atau Festival Pitcher, di tengah penyebaran Covid-19, di Haridwar, India, pada 14 April 2021.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Jumlah infeksi virus corona di India mencatat rekor baru pada hari Rabu (14/4) pasca ritual keagamaan berlangsung di Sungai Gangga.

Melansir Reuters, India melaporkan 184.372 kasus dalam 24 jam terakhir. Dengan ini total infeksi menjadi 13,9 juta di seluruh negeri. Angka kematian turut bertambah 1.027, menjadi 172.085 korban jiwa.

Ratusan ribu umat Hindu berkumpul untuk mandi di sungai Gangga pada hari Rabu, menandai hari ketiga dari Kumbh Mela yang akan berlangsung selama berminggu-minggu.

Inspektur Jenderal Polisi Sanjay Gunjyal yang mengawasi acara keagamaan tersebut mengatakan sekitar 650.000 orang telah mandi di Sungai Gangga pada Rabu pagi.

"Orang-orang tetap didenda karena tidak mengikuti jarak sosial di area pemandian yang sepi, tetapi sangat sulit untuk mendenda orang di titik pemandian utama yang ramai," ungkap Gunjyal, seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Jadi negara dengan kasus virus corona terbanyak kedua di dunia, India salip Brasil

Berdasarkan data pemerintah, sudah ada lebih dari seribu kasus Covid-19 dilaporkan di distrik Haridwar yang ada di sekitar Sungai Gangga dalam dua hari terakhir. Lonjakan ini diduga terkait festival yang tengah berlangsung.

India saat ini menjadi negara paling parah di dunia sejak 2 April jika dilihat dari jumlah kasus hariannya. Negeri Bombay awal tahun ini melaporkan kurang dari 10.000 kasus harian, tapi sekarang kasus harian telah menembus angka 100.000.

Pemerintah menyalahkan kegagalan kebijakan pembatasan sosial di masyarakat. Penggunaan masker juga sudah mulai menjadi hal yang langka di India.

Negara bagian Maharashtra, pusat gelombang kedua nasional yang menyumbang sekitar seperempat dari kasus negara, akan memberlakukan pembatasan ketat mulai Rabu untuk mencoba menahan penyebaran.

Di banyak daerah lain, rumah sakit swasta telah kewalahan hingga menolak pasien. Hal ini membuat beban layanan pemerintah menjadi semakin berat. Reuters mengabarkan bahwa kini banyak rumah sakit swasta kekurangan oksigen dan terpaksa mengirim pasiennya ke rumah sakit umum.

Selanjutnya: India setujui penggunaan vaksin Sputnik V Covid-19 buatan Rusia



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×