Rotterdam Kebanjiran Minyak Mentah

Sumber: Bloomberg |

LONDON. Rotterdam, pelabuhan terbesar di Eropa, kemungkinan akan kehabisan ruang untuk menampung minyak mentah lantaran permintaan global minyak mentah menyusut dalam seperempat dekade ini.

Pelabuhan di Rotterdam merupakan pusat kilang minyak dan merupakan penghubung perdagangan untuk produk-produk yang telah disuling seperti gasoline dan diesel. Beberapa kapal telah menunggu diluar pelabuhan hingga ada tempat yang tersedia bagi minyak mentah tersebut. Hal ini ditegaskan oleh Jeroen Kortsmit, Manager for Commercial Affairs Royal Dirkzwager.

"Banyak tangki sudah terisi sangat penuh," kata Kortsmit. Selama 24 tahun ia bekerja di pelabuhan tersebut, baru kali ini ia melihat tanki minyak terisi penuh.

Organization of Petroleum Exporting Countries yang menyuplai untuk 40% kebutuhan minyak di pasar global, telah memangkas produksinya sebanyak tiga kali sejak September tahun lalu karena permintaan minyak mentah mengkerut. Harga minyak telah tergerus 66% dari titik tertingginya di bulan Juli tahun lalu yang sempat mencapai US$ 147,27 per barel.

Rotterdam bisa menggudangkan 11,9 juta kubik meter minyak mentah. Hal ini tercuat dari data tahun 2007. Angka tersebut sebanding dengan 75 juta barel atau cukup untuk menyuplai 27 negara Uni Eropa dalam lima hari.

Sjaak Poppe, Juru Bicara Pelabuhan Rotterdam mengatakan, pelabuhan tidak bisa memonitor seberapa besar kapasitas yang masih tersisa di tangki.

Perusahaan yang menggunakan fasilitas di pelabuhan ini diantaranya Royal Dutch Shell Plc, perusahaan minyak terbesar di Eropa yang berbasis di The Hague, BP Plc, perusahaan minyak terbesar kedua yang berbasis di Inggris, dan Royal Vopak NV, perusahaan penyimpanan minyak dan chemical yang berbasis di Rotterdam. Ketiganya enggan memberi komentar mengenai hal ini.