Sumber: TASS | Editor: S.S. Kurniawan
“Amunisi lain untuk RPG-7V2 kini telah dikembangkan. Ini telah lulus uji coba negara, dan menggunakan metode yang tidak konvensional untuk menyerang dan melumpuhkan musuh,” sebutnya.
"Saya percaya, peluncur granat ini memiliki masa depan yang cerah, setidaknya untuk 30 tahun ke depan, yang terkait dengan peningkatan peluncur granat itu sendiri dan mengembangkan putaran baru yang meningkatkan kemampuannya," imbuh dia.
Kepala Kantor Perwakilan Militer Ke-204 Kementerian Pertahanan Rusia Kolonel Leonid Maslennikov menyatakan, RPG-7 dengan putaran barunya adalah peluncur granat generasi ketiga.
“Putaran baru telah meningkatkan cakupan peluncur granat. Hari ini, tidak hanya amunisi anti-tank tetapi juga muatan termobarik dan fragmentasi yang menyerang musuh, baik lapis baja maupun personel,” katanya.
Baca Juga: Jet tempur canggih Su-57 Rusia, 5 negara Asia Tenggara tertarik beli
Sereda menambahkan, serangkaian peluru baru yang 20%-30% lebih efisien dan canggih dari amunisi sebelumnya akan siap untuk peluncur granat RPG-V2 dalam dua tahun ke depan.
Selain itu, Bazalt sedang bekerja untuk meningkatkan efek dobrak amunisi terhadap lapis baja, termobarik, dan fragmentasi.
“Putaran yang lebih efektif akan mampu mengenai berbagai target di medan perang: dari personel yang dikerahkan secara terbuka hingga kendaraan lapis baja paling canggih, termasuk yang memiliki lapis baja reaktif,” ujar Sereda.
Amunisi untuk peluncur granat RPG-7 yang tersedia saat ini mampu menyerang berbagai target: dari tank dan helikopter hingga personel.
"Peluncur granat RPG-7 sebenarnya telah berubah, dari senjata anti-tank menjadi senjata yang lebih serbaguna untuk menyerang berbagai target di medan perang," imbuh dia.