kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.335   -60,00   -0,37%
  • IDX 7.167   24,52   0,34%
  • KOMPAS100 1.045   4,88   0,47%
  • LQ45 815   2,85   0,35%
  • ISSI 224   0,76   0,34%
  • IDX30 426   1,90   0,45%
  • IDXHIDIV20 505   1,29   0,26%
  • IDX80 118   0,58   0,49%
  • IDXV30 120   0,61   0,51%
  • IDXQ30 139   0,24   0,17%

Rudal China bisa serang Jakarta dan Laut Jawa bila kuasai seluruh Laut China Selatan


Sabtu, 22 Agustus 2020 / 10:38 WIB
Rudal China bisa serang Jakarta dan Laut Jawa bila kuasai seluruh Laut China Selatan
BEIJING, July 26, 2017 : File photo taken in July, 2016 shows Chinese H-6K bomber patrolling ... [+] Xinhua News Agency via Getty Images


Sumber: Forbes | Editor: Noverius Laoli

Dari Mischief Reef, sekitar 900 mil tenggara Hong Kong dan 500 hingga 600 mil dari Manila dan Kota Ho Chi Minh, rudal jelajah anti-kapal YJ-62 dan YJ-12B China dapat menyerang sejauh pantai Vietnam, Brunei dan Filipina pulau Palawan.

Peta CSIS ini menunjukkan bahwa dengan menguasai Laut China Selatan, China dapat menempatkan radar yang sangat dibutuhkan untuk menemukan target pesawat tempur dan rudal.

Hanya dari pangkalan udara di Pulau Woody dan Mischief Reef, pesawat peringatan dini KJ-500 China dapat mendeteksi pesawat terbang tinggi di seluruh Vietnam, dan sejauh Manila dan Tarakan. KJ-500 dapat mendeteksi kapal yang berlayar di sepanjang pantai Vietnam, Brunei dan Palawan.

Baca Juga: Menteri Pertahanan AS dan Jepang segera bertemu, bahas ancaman China dan Korea Utara

Pakar urusan Asia CSIS, Greg Poling, mengatakan, peta tersebut menunjukkan pentingnya Laut China Selatan untuk memproyeksikan kekuatan Beijing di wilayah tersebut.

“Jika China tidak memiliki fasilitas di Spratly, China tidak akan dapat menempatkan pesawat patroli dan jet tempur di atas Selat Malaka atau Indonesia tanpa pengisian bahan bakar udara atau menggunakan kapal induk di masa depan,” kata Poling.

Laut Cina Selatan, kaya akan sumber daya energi dan terletak di dekat jalur pelayaran yang sibuk, telah menjadi sengketa selama beberapa dekade. China, Vietnam, Filipina, Taiwan, Indonesia, dan Malaysia semuanya memiliki klaim yang bersaing di wilayah tersebut, sementara AS enggan membiarkan China mengendalikan perairan yang disayangi oleh begitu banyak sekutu Amerika.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×