kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rumor: OPEC + bakal pangkas lagi produksi minyak sebesar 500.000 barel per hari


Jumat, 06 Desember 2019 / 04:15 WIB
Rumor: OPEC + bakal pangkas lagi produksi minyak sebesar 500.000 barel per hari


Sumber: MarketWatch,Wall Street Journal | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Menurut survei S&P Global Platts tentang produksi minyak OPEC + yang dirilis Kamis, anggota OPEC pada November memompa minyak mentah sebanyak 29,65 juta barel per hari, di mana 11 anggota tunduk pada kuota yang mencapai tingkat kepatuhan 145% dari perjanjian pemotongan produksi saat ini. Itu berarti para anggota di bawah kuota memangkas produksi minyak 368.000 barel per hari lebih banyak dari 812.000 barel per hari yang disetujui OPEC berdasarkan pakta perjanjian itu.

Arab Saudi sendiri melaporkan produksinya hanya sebanyak 10,3 juta barel per hari pada Oktober, di mana 431.000 barel per hari di bawah kuota berdasarkan kesepakatan. "Ini dilakukan dalam sebuah langkah untuk memimpin koalisi dengan contoh," kata survei tersebut. Sementara, Irak dan Nigeria melanjutkan untuk menghasilkan minyak di atas batas kuota mereka.

Baca Juga: Harga minyak dunia terus naik jelang pertemuan OPEC pekan ini

Spekulasi tentang pemotongan lebih dalam telah meningkat dalam beberapa hari terakhir. Akan tetapi, ada juga pembicaraan bahwa Saudi mengancam untuk meningkatkan produksi mereka sendiri karena anggota lain telah gagal untuk sepenuhnya mematuhi pengurangan produksi saat ini.

Terkait hal ini, "Harga minyak pada hari Kamis sedikit bereaksi terhadap ekspektasi pemotongan yang lebih dalam, karena pedagang kemungkinan membeli rumor awal minggu ini," kata Tyler Richey, co-editor di Sevens Report Research.

Baca Juga: OPEC pangkas produksi, nilai impor minyak Indonesia bisa meningkat

Dalam transaksi Kamis, minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Januari diperdagangkan pada level US$ 58,48 per barel atau naik 5 sen, atau hampir 0,1%. Adapun harga minyak mentah Brent naik 34 sen, atau 0,5%, menjadi US$ 63,34 per barel.

Namun, "Risiko melimpahnya pasokan karena melambatnya ekonomi dunia dan ancaman perundingan perdagangan yang membebani permintaan di masa depan tetap menjadi sentimen utama dari pergerakan harga minyak," jelas Richey kepada Market Watch.




TERBARU

[X]
×