Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Nilai tukar sejumlah mata uang Asia melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (18/12/2025) pagi, seiring berlanjutnya tekanan dolar di pasar global.
Rupiah Indonesia dan dolar Taiwan tercatat berada di zona negatif, mengikuti pergerakan mayoritas mata uang kawasan.
Baca Juga: Isu Prospek AI Tekan Saham Teknologi, Nikkei Ambles ke Level Terendah 3 Pekan
Berdasarkan data Reuters pada pukul 02.02 GMT, rupiah berada di level 16.700 per dolar AS, melemah sekitar 0,12% dibandingkan penutupan sebelumnya di 16.680 per dolar AS. Pelemahan juga dialami dolar Taiwan yang turun 0,13% ke posisi 31,567 per dolar AS.
Won Korea Selatan turut melemah tipis 0,02% ke level 1.474,8 per dolar AS, sementara dolar Singapura turun 0,08% ke 1,292 per dolar AS.
Yen Jepang juga tercatat melemah 0,04% ke posisi 155,73 per dolar AS.
Di kawasan Asia Tenggara, baht Thailand melemah 0,08% ke 31,475 per dolar AS, sementara ringgit Malaysia turun 0,07% ke level 4,089 per dolar AS.
Peso Filipina relatif stabil dengan kenaikan tipis 0,01%, sedangkan rupee India bergerak datar di 90,38 per dolar AS. Yuan China menguat tipis 0,02% ke 7,044 per dolar AS.
Secara kumulatif sepanjang tahun 2025, rupiah telah melemah sekitar 3,65% dibandingkan akhir 2024.
Baca Juga: Bursa Korsel Turun Kamis (18/12), Tertekan Kekhawatiran Valuasi AI dan Pelemahan Won
Rupee India dan peso Filipina juga mencatatkan pelemahan tahunan masing-masing 5,27% dan 0,98%.
Sebaliknya, baht Thailand dan ringgit Malaysia justru menguat signifikan secara tahunan, masing-masing sekitar 8,98% dan 9,27%.
Pergerakan mata uang Asia masih dipengaruhi oleh sentimen global, termasuk arah kebijakan suku bunga Amerika Serikat, kekuatan dolar AS, serta ketidakpastian ekonomi global yang membuat investor cenderung bersikap hati-hati terhadap aset berisiko.













