Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Bursa saham Korea Selatan melemah pada Kamis (18/12/2025), dipicu oleh pelemahan nilai tukar won serta kekhawatiran investor terhadap valuasi saham kecerdasan buatan (AI) yang dinilai terlalu tinggi. Di saat yang sama, imbal hasil obligasi acuan bergerak bervariasi.
Melansir Reuters, indeks acuan KOSPI turun 42,57 poin atau 1,05% ke level 4.013,84 pada pukul 00.42 GMT.
Di antara saham-saham berkapitalisasi besar, Samsung Electronics melemah 0,93%, sementara SK Hynix justru naik 1,45%. Produsen baterai LG Energy Solution merosot tajam 5,90%.
Baca Juga: Kejar Ambisi Everything App, Coinbase Resmi Masuk Bisnis Saham dan Prediction Market
Saham otomotif Hyundai Motor dan Kia Corp masing-masing turun 0,96% dan 0,82%. POSCO Holdings terkoreksi 2,71%, sedangkan perusahaan farmasi Samsung BioLogics menguat 2,00%.
Dari total 924 saham yang diperdagangkan, hanya 144 saham yang menguat, sementara 737 saham melemah.
Menteri Keuangan Korea Selatan pada Kamis menyatakan keprihatinannya terhadap meningkatnya volatilitas pasar valuta asing, seiring tekanan pada nilai tukar won.
Sentimen negatif juga datang dari Wall Street. Saham teknologi membebani indeks S&P 500 di tengah kekhawatiran akan terbentuknya gelembung AI.
Saham Nvidia, pemimpin pasar chip AI, menjadi penekan terbesar dengan penurunan 3,8%, setelah Reuters melaporkan bahwa Google milik Alphabet tengah berupaya menggerus keunggulan perangkat lunak Nvidia.
Investor asing tercatat sebagai penjual bersih, dengan nilai jual mencapai 2,7 miliar won (sekitar US$1,83 juta).
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Melonjak Kamis (18/12) Pagi, Brent ke US$60,60 & WTI ke US$56,89
Di pasar valuta asing, won diperdagangkan di level 1.478,1 per dolar AS pada platform penyelesaian domestik, melemah 0,24% dibandingkan penutupan sebelumnya di 1.474,5.
Di pasar offshore, won berada di 1.477,7 per dolar, turun 0,2%, sementara kontrak non-deliverable forward (NDF) satu bulan tercatat di 1.475,2.
Sepanjang tahun berjalan, indeks KOSPI telah naik 67,28%.
Di pasar obligasi, kontrak berjangka obligasi pemerintah tenor tiga tahun untuk Maret naik 0,02 poin ke 105,42.
Imbal hasil obligasi pemerintah Korea Selatan tenor tiga tahun yang paling likuid turun 0,7 basis poin ke 2,993%, sementara yield obligasi acuan tenor 10 tahun naik 0,3 basis poin ke 3,321%.













