CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Rusia: Ada Beberapa Kemajuan dalam Negosiasi dengan Ukraina untuk Selesaikan Konflik


Rabu, 09 Maret 2022 / 20:39 WIB
Rusia: Ada Beberapa Kemajuan dalam Negosiasi dengan Ukraina untuk Selesaikan Konflik
ILUSTRASI. Pejabat Rusia dan Ukraina ambil bagian dalam pembicaraan di wilayah Gomel, Belarusia, 28 Februari 2022. Sergei Kholodilin/BelTA/Handout via REUTERS.


Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Rusia mengatakan pada Rabu (9/3), negosiasi dengan Ukraina untuk menyelesaikan konflik membuat kemajuan.

"Beberapa kemajuan telah dibuat," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova, mengacu pada tiga putaran pembicaraan dengan Ukraina, seperti dikutip Channel News Asia.

Pejabat Ukraina dan Rusia telah bertemu di perbatasan Belarusia-Polandia untuk pembicaraan guna mengakhiri pertempuran.

Zakharova menyatakan, putaran pembicaraan lain akan fokus pada koridor kemanusiaan untuk mengevakuasi warga sipil.

Baca Juga: Balas Sanksi Ekonomi, Rusia: Reaksi Kami akan Cepat dan Terasa bagi Barat

Dan, dia menegaskan, Rusia tidak berniat untuk menduduki Ukraina atau menggulingkan pemerintahnya.

Tujuan operasi militer "tidak untuk menduduki Ukraina, atau menghancurkan negara bagiannya, atau menggulingkan pemerintah. Itu tidak ditujukan terhadap penduduk sipil," tegas Zakharova.

Sebelumnya, Presiden Vladimir Putin mengatakan, dia mengirim pasukan Rusia ke Ukraina untuk "menghapus Nazi" di negara itu.

Sejak pasukan Rusia masuk pada 24 Februari, mereka telah maju ke negara itu dan menembaki kota-kota utama Ukraina, memaksa ribuan orang melarikan diri.

Moskow selalu mengatakan, tentara mereka tidak menargetkan wilayah sipil, meskipun ada bukti yang tersebar luas.

Baca Juga: China: NATO Dorong Ketegangan antara Rusia dan Ukraina ke Titik Puncak

Zakharova sebaliknya menuduh pihak berwenang Ukraina menghalangi upaya untuk mengevakuasi warga sipil. "Informasi tentang koridor kemanusiaan sengaja tidak dikomunikasikan kepada penduduk," sebutnya.

"Orang-orang yang ingin pergi ke Rusia terpaksa mengungsi ke arah Barat," imbuh dia.

Moskow mengatakan pada pekan ini, akan membuka koridor evakuasi. Tetapi, Kyiv bilang, rute yang Rusia usulkan tidak bisa mereka terima karena beberapa mengarah ke Rusia.

Sementara Zakharova mengeklaim, sekitar dua juta warga Ukraina ingin dievakuasi ke Rusia.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×