kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.514.000   -8.000   -0,53%
  • USD/IDR 15.855   10,00   0,06%
  • IDX 7.383   69,47   0,95%
  • KOMPAS100 1.121   5,46   0,49%
  • LQ45 876   1,40   0,16%
  • ISSI 225   0,73   0,33%
  • IDX30 448   1,01   0,23%
  • IDXHIDIV20 536   0,07   0,01%
  • IDX80 127   0,45   0,36%
  • IDXV30 130   -0,11   -0,09%
  • IDXQ30 148   0,02   0,01%

Rusia dan Ukraina Saling Tuduh Terkait Hambatan Pertukaran Tawanan Perang


Minggu, 03 November 2024 / 08:49 WIB
Rusia dan Ukraina Saling Tuduh Terkait Hambatan Pertukaran Tawanan Perang
ILUSTRASI. Service members with the Ukrainian Army's 10th Mountain Assault Brigade unit prepare a BM-21 Grad self- propelled multiple rocket launcher, as Russia's attack on Ukraine continues, for launching near the frontlines in the Bakhmut region of Ukraine, December 7, 2022. REUTERS/Shannon Stapleton


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  MOSKOW. Ukraina meminta Rusia untuk memberikan daftar tawanan perang yang siap ditukar setelah adanya tuduhan dari Moskow bahwa Kyiv menghambat proses pertukaran tawanan.

Permintaan tersebut disampaikan oleh Komisioner Hak Asasi Manusia Ukraina, Dmytro Lubinets, melalui saluran Telegram pada Minggu. 

"Kami selalu siap untuk menukar tawanan perang!" tulisnya.

Baca Juga: Erdogan Tawarkan Bantuan untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina, Apa Tanggapan Kremlin?

Rusia dan Ukraina telah beberapa kali melakukan pertukaran tawanan sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada tahun 2022. 

Pertukaran terakhir terjadi pada pertengahan Oktober, di mana kedua belah pihak masing-masing memulangkan 95 tawanan.

Namun, pada Sabtu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menuduh Ukraina menyabotase proses tersebut dengan menolak menerima kembali warganya. 

Zakharova menyatakan bahwa Kementerian Pertahanan Rusia telah menawarkan 935 tawanan perang Ukraina, tetapi hanya 279 yang diambil oleh Ukraina.

Baca Juga: Rusia dan Ukraina Saling Bertukar 103 Tahanan dalam Kesepakatan yang Dimediasi UEA

Sebaliknya, Lubinets menyatakan bahwa Ukraina selalu siap menerima kembali warganya dan justru menuding Rusia yang memperlambat proses pertukaran.

Komisaris Rusia untuk Hak Asasi Manusia, Tatyana Moskalkova, turut berkomentar pada Sabtu bahwa Ukraina telah "mempolitisasi" masalah ini. 

"Kami menganggap perlu untuk kembali ke dialog yang konstruktif dan mempercepat pertukaran tawanan," tulis Moskalkova di Telegram.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×