kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Erdogan Tawarkan Bantuan untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina, Apa Tanggapan Kremlin?


Kamis, 04 Juli 2024 / 06:50 WIB
Erdogan Tawarkan Bantuan untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina, Apa Tanggapan Kremlin?
ILUSTRASI. Erdogan mengatakan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa Ankara dapat membantu mengakhiri perang Ukraina-Rusia. Sputnik/Alexei Nikolskyi/Kremlin via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - ANKARA. Pada Rabu (3/7/2024), Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa Ankara dapat membantu mengakhiri perang Ukraina-Rusia.

Namun, juru bicara Putin mengatakan Erdogan tidak dapat memainkan peran sebagai perantara dalam konflik yang telah berlangsung selama 28 bulan tersebut.

Mengutip Reuters, Erdogan, ketika berbicara dengan Putin di sela-sela KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) di Kazakhstan, mengatakan ia yakin perdamaian adil yang menguntungkan kedua belah pihak bisa dicapai.

Namun juru bicara Putin, Dmitry Peskov, mengesampingkan peran apa pun sebagai perantara bagi pemimpin Turki tersebut.

“Tidak, itu tidak mungkin,” kata Peskov, ketika ditanya oleh pewawancara televisi Rusia apakah Erdogan dapat mengambil peran tersebut, menurut kantor berita Rusia Tass. 

Laporan kantor berita tersebut tidak menjelaskan mengapa Kremlin menentang partisipasi Erdogan.

Baca Juga: Putin Bakal Bertemu Erdogan dan Xi Jinping di Kazakhstan, Ada Isu Apa?

Kantor Kepresidenan Turki mengatakan kedua pemimpin juga membahas perang di Gaza dan cara-cara untuk mengakhiri konflik di Suriah.

Turki adalah anggota NATO, aliansi militer Barat yang dipimpin AS.

Berbeda dengan para pemimpin NATO lainnya, yang telah menjatuhkan sanksi terhadap pemerintahan Putin, Erdogan berusaha menjaga hubungan baik dengan Rusia dan Ukraina selama konflik berlangsung.

Baca Juga: Zelensky: Ukraina Belum Siap Berkompromi dengan Rusia

Turki memainkan peran penting dalam mewujudkan kesepakatan untuk memastikan gandum dapat dikirim dengan aman dari pelabuhan Laut Hitam Ukraina. 

Perjanjian tersebut tetap berlaku selama satu tahun.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×