kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rusia di Ambang Menyerang Ukraina, Harga Bitcoin dan Mata Uang Kripto Lain Rontok


Senin, 21 Februari 2022 / 19:53 WIB
Rusia di Ambang Menyerang Ukraina, Harga Bitcoin dan Mata Uang Kripto Lain Rontok
ILUSTRASI. Sempat bangkit, pasar kripto akhirnya rontok pada Senin (21/2/2022), menyusul situasi yang makin panas di perbatasan Ukraina dan Rusia. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Sempat bangkit, pasar kripto akhirnya rontok pada Senin (21/2), menyusul situasi yang makin panas di perbatasan Ukraina dan Rusia. intelijen AS menyebutkan, Rusia di ambang menyerang Ukraina.

Mengacu data CoinMarketCap pada Senin (21/2) pukul 19.35 WIB, harga Bitcoin ada di US$ 37.673,73 atau turun 1,83% dalam 24 jam terakhir. Padahal, di siang hari, sempat menembus US$ 39.300.

Harga Ethereum turun 0,66% menjadi US$ 2.622,60 dibanding posisi 24 jam sebelumnya. Sementara harga Dogecoin melorot 1,71% dalam 24 jam terakhir ke posisi US$ 0,1352.

Solana yang sempat memimpin kebangkitan pasar kripto pada Senin siang, dengan lonjakan harga hingga 9% ke US$ 95,9, anjlok menjadi US$ 88,78. Begitu juga Shiba Inu yang sempat melonjak sekitar 6% ke US$ 0,00002745, turun jadi US$ 0,00002559.

Baca Juga: Pasar Kripto Mulai Bangkit, Solana dan Shiba Inu Pimpin Kenaikan Harga

Baca Juga: Perbatasan Ukraina dan Rusia Makin Panas, Harga Bitcoin Masih di Bawah US$ 40.000

Penurunan harga mata uang kripto terjadi setelah intelijen AS mengungkapkan, Rusia di ambang menyerang Ukraina. Pada Minggu (20/2), Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyatakan, semua tanda menunjukkan Rusia berada di ambang invasi Ukraina

Pasukan Rusia yang berkumpul di dekat perbatasan Ukraina telah menerima perintah untuk menyerang, menurut The Guardian pada Senin (21/2), mengutip informasi dari badan intelijen AS.

Selain itu, investor bersiap untuk yang pertama dari apa yang mereka harapkan mengenai beberapa kenaikan suku bunga bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed).

Dan, kemungkinan penyalahgunaan OpenSea, platform non-fungible token (NFT) terkemuka, telah mengusir investor lebih jauh dari mata uang kripto.

"Semua faktor tersebut mungkin telah menyebabkan investor mengambil risiko dari kripto," kata Joe DiPasquale, CEO BitBull Capital, seperti dikutip CoinDesk. Dia melihat garis support harga Bitcoin berikutnya di sekitar US$ 35.000.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×