kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rusia kembali kerahkan pasukan untuk mencegah bentrokan baru di Suriah


Selasa, 29 Desember 2020 / 10:06 WIB
Rusia kembali kerahkan pasukan untuk mencegah bentrokan baru di Suriah
ILUSTRASI. Kendaraan militer Rusia terlihat di wilayah?Ghouta dekat Douma, di Damaskus, Suriah, 23 April 2018.


Sumber: Arab News | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - DAMASKUS. Rusia kembali mengirim pasukan polisi militer untuk mencegah bentrokan baru di Suriah utara antara pasukan Kurdi dan pejuang yang mendapat dukungan dari Turki pada hari Senin (28/12).

Menariknya, pengerahan pasukan ini dilakukan menjelang pembicaraan antara Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu di Rusia pada hari Selasa (29/12) ini.

Melansir dari Arab News, pasukan polisi militer Rusia ini diharapkan akan fokus pada pengamanan di Suriah, terutama mengamankan wilayah dari serangan oposisi yang mendapat dukungan dari Turki.

Rusia sendiri menjadi pendukung nomor satu rezim Bashar al Assad yang selama bertahun-tahun menghadapi gejolak politik bahkan militer.

Bentrokan di wilayah Suriah utara antara pejuang yang didukung Turki dan pasukan Kurdi telah pecah beberapa hari terakhir di dekat kota Ain Issa.

Baca Juga: Aktivitas Turki di Tripoli bisa picu perang Libya baru

Bagi Suriah, bentrokan yang terjadi baru-baru ini cukup mengancam karena terjadi di jalan utama M4 yang menghubungkan kota-kota besar di Suriah.

Pasukan Turki dan pemberontak Suriah merebut wilayah itu dalam sebuah serangan terhadap milisi Kurdi tahun lalu. Kini mereka telah mengusai wilayah utara dan timur Suriah.

Pejabat pertahanan senior Turki kepada Arab News mengatakan akan menggunakan pertemuan hari Selasa untuk mendorong permintaan penarikan milisi Kurdi atau YPG (Yekîneyên Parastina Gel) yang dianggapnya sebagai organisasi teroris.

"YPG sudah pasti harus meninggalkan Ain Issa dan sudah ada kesiapan untuk mengambil setiap langkah untuk mencapai tujuan ini," ungkap pejabat pertahanan senior Turki yang enggan disebut identitasnya.

YPG telah menjadi tulang punggung kekuatan militer aliansi Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dalam beberapa tahun terakhir mengalahkan ISIS di timur laut Suriah dengan bantuan kekuatan udara AS.

Selanjutnya: Pemimpin Hizbullah Lebanon: Kami bisa serang Israel di titik manapun




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×