kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.905.000   -23.000   -1,19%
  • USD/IDR 16.600   -70,00   -0,42%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Rusia Luncurkan 108 Drone Saat Ukraina dan Uni Eropa Desak Gencatan Senjata


Senin, 12 Mei 2025 / 13:45 WIB
Rusia Luncurkan 108 Drone Saat Ukraina dan Uni Eropa Desak Gencatan Senjata
ILUSTRASI. Ledakan drone terlihat di langit di atas kota selama serangan drone Rusia, di tengah serangan Rusia di Ukraina, di Kyiv, Ukraina 8 Mei 2023. REUTERS/Gleb Garanich


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Rusia meluncurkan 108 drone ke wilayah Ukraina sepanjang malam, termasuk menyerang infrastruktur kereta barang sipil yang menyebabkan luka pada masinis, menurut otoritas Ukraina.

Serangan ini terjadi hanya beberapa jam setelah Presiden Volodymyr Zelenskiy dan para pemimpin Eropa mendesak diberlakukannya gencatan senjata selama 30 hari mulai Senin (12/5).

Baca Juga: Vietnam dan Rusia Segera Tandatangani Kerjasama Pembangunan PLTN

Angkatan Udara Ukraina menyebutkan bahwa 55 drone berhasil dihancurkan oleh sistem pertahanan udara setelah diluncurkan mulai pukul 23.00 waktu setempat (2000 GMT) dari berbagai arah.

Selain itu, Rusia juga menggunakan 30 drone simulator yang tidak mengenai sasaran apa pun, menurut laporan resmi di aplikasi Telegram.

Drone terdeteksi dan ditembak jatuh di wilayah timur, utara, selatan, dan pusat Ukraina.

Ukrzaliznytsia (Perkeretaapian Ukraina) mengonfirmasi bahwa seorang masinis terluka dalam serangan drone yang menargetkan infrastruktur kereta api di wilayah Donetsk bagian timur.

“Usulan gencatan senjata diabaikan, serangan terhadap infrastruktur perkeretaapian terus berlangsung,” tulis Ukrzaliznytsia dalam pernyataan resminya.

Baca Juga: Zelenskiy Desak Rusia Tegaskan Gencatan Senjata Sebelum Gelar Perundingan

Presiden Rusia Vladimir Putin menanggapi desakan gencatan senjata dengan menyebutnya sebagai “ultimatum.”

Sebagai gantinya, ia menawarkan perundingan langsung dengan Ukraina untuk mengakhiri perang, sebuah usulan yang disambut oleh Presiden AS Donald Trump.

Selanjutnya: Trisula (TRIS) Bakal Buyback Saham, Siapkan Dana Rp 37 Miliar

Menarik Dibaca: PT PGE Targetkan Jadi Produsen Utama Hidrogen Hijau di Indonesia



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×