kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Rusia menggunakan robot tempur baru di latihan perang besar Zapad 2021


Senin, 13 September 2021 / 07:36 WIB
Rusia menggunakan robot tempur baru di latihan perang besar Zapad 2021
ILUSTRASI. Rusia menggunakan robot tempur dan kendaraan taktis baru pada hari kedua fase utama aktif latihan militer besar dengan Belarusia. REUTERS/Evgenia Novozhenina


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Kementerian pertahanan Rusia pada Sabtu (11/9/2021) mengatakan, negara itu menggunakan robot tempur dan kendaraan taktis baru pada hari kedua fase utama aktif latihan militer besar dengan Belarusia.

Melansir Reuters, latihan perang "Zapad-2021", yang akan berlangsung hingga Kamis mendatang di sisi barat Rusia dan Belarusia, termasuk situs-situs yang dekat dengan perbatasan Uni Eropa, telah membuat khawatir Ukraina dan beberapa negara NATO.

Pasukan menggunakan robot tempur Platform-M, yang dikendalikan dari jarak jauh dan dipersenjatai dengan peluncur granat dan senapan mesin, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan. Kantor berita Rusia mengatakan ini merupakan pertama kalinya perangkat keras seperti itu digunakan.

Kendaraan taktis Sarmat-2 baru juga telah digunakan, kata media Rusia.

Presiden Vladimir Putin membantah latihan itu ditujukan terhadap kekuatan asing dan mengatakan bahwa latihan itu masuk akal mengingat peningkatan aktivitas NATO di dekat perbatasan Rusia dan sekutunya.

Tetangga seperti Ukraina dan anggota NATO seperti Polandia dan Lithuania mengatakan, latihan besar seperti itu begitu dekat dengan perbatasan sehingga berisiko menjadi aksi provokatif.

“Kita perlu menyadari bahwa ini (serangan militer Rusia di Estonia) mungkin memang terjadi di tahun-tahun mendatang,” jelas Martin Herem, komandan Pasukan Pertahanan Estonia mengatakan dalam sebuah wawancara pada Jumat malam.

"Tujuan Rusia kemungkinan bukan untuk menduduki kita - ia tidak ingin mendapatkan kendali melalui pendudukan, tetapi menikmati ketidakstabilan dan pengaruh melalui ketidakstabilan," katanya seperti dikutip kawat berita BNS.

Manuver diadakan setiap empat tahun, tetapi latihan tahun ini telah dilihat sebagai sinyal khusus dari dukungan Rusia untuk Belarus dan pemimpinnya Alexander Lukashenko, yang telah dikucilkan oleh Barat karena menindak perbedaan pendapat.

Rusia melihat Belarus sebagai penyangga penting yang strategis di wilayah baratnya.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×