Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Kementerian Pertahanan Rusia merilis sebuah video pada Rabu (16/2) yang menunjukkan barisan tank dan kendaraan militer meninggalkan Krimea melintasi jembatan keretaapi setelah latihan. Sejumlah tentara juga akan kembali ke pangkalan mereka.
Moskow mengumumkan penarikan sebagian pasukan dari dekat Ukraina pada Selasa (15/2). Langkah itu mendapat sambutan skeptisisme, bagaimanapun, dan Presiden AS Joe Biden mengatakan, lebih dari 150.000 tentara Rusia masih berkumpul di dekat perbatasan Ukraina.
Pada Rabu (16/2) pagi, rekaman video menunjukkan apa yang Kementerian Pertahanan Rusia sebut sebagai tank, kendaraan tempur infanteri, dan unit artileri self-propelled yang meninggalkan Semenanjung Krimea yang Moskow rebut dari Kyiv pada 2014.
“Peralatan tempur dan personel militer akan dikirim dengan kereta api militer ke titik penempatan permanen unit tersebut,” kata Kementerian Pertahanan Rusia, seperti dikutip Reuters. "Saat tiba, peralatan akan diservis dan disiapkan untuk melakukan fase pelatihan tempur berikutnya".
Baca Juga: Presiden Putin: Rusia Tidak Menginginkan Perang di Eropa
Baca Juga: Biden: Kepada Warga Rusia, Saya Tidak Yakin Anda Menginginkan Perang dengan Ukraina
Video tersebut, yang kantor berita RIA rilis, menunjukkan puluhan kendaraan militer melintasi jembatan pada malam hari. Konvoi kendaraan militer yang terpisah melaju melintasi jembatan yang berbeda, kantor berita TASS melaporkan, mengutip pernyataan militer Rusia.
Sebelumnya, Presiden Vladimir Putin menyatakan pada Selasa (15/2), Rusia tidak menginginkan perang di Eropa, tetapi menggambarkan situasi di wilayah Timur Ukraina yang memisahkan diri sebagai "genosida".
Mengutip Reuters, pada konferensi pers bersama setelah pembicaraan dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz, Putin bilang, Rusia telah memutuskan untuk menarik sebagian pasukan dari dekat Ukraina.
Dan, menurutnya, negeri beruang merah melihat beberapa ruang untuk diskusi lebih lanjut dengan Barat mengenai tuntutan Moskow. Dia menyatakan, bagaimanapun, belum ada tanggapan konstruktif terhadap tuntutan Rusia.