Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - LONDON. Moskow mengatakan pada Selasa (7/6), dua pelabuhan utama Ukraina di Laut Azov yang pasukan Rusia rebut siap untuk melanjutkan pengiriman ekspor biji-bijian, tetapi Kyiv perlu membersihkan ranjau di pantai.
Rusia merebut sebagian besar pantai Ukraina dalam hampir 15 minggu perang, dan kapal perangnya mengendalikan Laut Hitam dan Laut Azov, menghalangi ekspor pertanian Ukraina yang menyulut kenaikan harga gandum.
Ukraina dan Barat menuduh Moskow menjadikan persediaan makanan sebagai senjata. Rusia menyalahkan situasi pada apa yang mereka katakan sebagai ranjau Ukraina dan sanksi internasional terhadap ekonomi negeri beruang merah.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menyatakan, Pelabuhan Berdyansk dan Mariupol, kota terakhir yang Moskow hancurkan setelah pengepungan Rusia selama tiga bulan, telah kembali beroperasi.
Baca Juga: Rusia Kepung Kota Sloviansk, Pasukan Ukraina Bisa Kalah atau Mundur
"Pembersihan ranjau di Pelabuhan Mariupol sudah selesai. Ini berfungsi normal, dan telah menerima kapal kargo pertamanya," kata Shoigu dalam pernyataan yang disiarkan televisi, seperti dikutip Reuters.
Laut Azov lebih dangkal dari Laut Hitam dan pelabuhannya hanya bisa diakses oleh kapal yang lebih kecil. Sementara pelabuhan utama Odesa di Ukraina tetap Rusia blokir.
Lebih dari 20 juta ton biji-bijian tertahan di Ukraina menunggu pengiriman. Dan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengungkapkan, ini bisa meningkat menjadi 75 juta ton pada musim gugur.
Baca Juga: Zelenskyy: Inggris Sediakan Senjata yang Ukraina Butuhkan untuk Perang dengan Rusia
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan, Ukraina masih perlu membersihkan ranjau di pantainya, agar ekspor biji-bijian dapat dilakukan.
“Ini akan memungkinkan kapal, setelah diperiksa oleh militer kami untuk memastikan mereka tidak membawa senjata apa pun, untuk memasuki pelabuhan, memuat biji-bijian dan dengan bantuan kami, melanjutkan ke perairan internasional," ujarnya, seperti dilansir Reuters.
Ukraina menuduh Rusia mencuri pasokan biji-bijian penting, klaim yang oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken disebut "kredibel".
Sementara Moskow mengatakan, sanksi Barat harus disalahkan atas situasi tersebut, yang telah mengancam akan memicu krisis pangan global.