Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - MOSCOW. Rusia mengumumkan kasus pertama dari jenis virus flu burung tipe A (H5N8) yang diluarkan dari unggas ke manusia.
Mengutip Bloomberg pada Minggu (21/2), pemerintah Rusia telah melaporkan hal ini ke WHO.
Kepala Kesehatan Masyarakat Rusia Anna Popova menyatakan, telah mengirimkan informasi tentang tujuh kasus penularan flu burung yang terdeteksi pada pekerja di sebuah peternakan unggas di Rusia selatan ke organisasi kesehatan dunia tersebut.
“virus itu tidak ditularkan dari orang ke orang. Tapi hanya tinggal menunggu waktu seberapa cepat mutasi berlangsung di masa depan”, jelas dia.
Popova bilang, penemuan kasus ini memberikan waktu ke dunia untuk bersiap menghadapi kemungkinan mutasi penularan antar manusia. Hal ini juga memungkinkan produsen kesehatan guna mengembangkan sistem pengujian dan vaksin terkait flu burung.
Lanjut Popova, pekerja yang terkena flu burung ini memiliki gejala ringan dan telah pulih.
"Mereka tidak menunjukkan gejala dan tidak ada penularan dari manusia ke manusia yang dilaporkan. Jika dikonfirmasi, ini akan menjadi pertama kalinya H5N8 menginfeksi manusia,” kata WHO dalam pernyataan email.
Baca Juga: Flu burung mulai terkendali, Korea Selatan sudah musnahkan 26 juta unggas
Rinat Maksyutov, Kepala Pusat Penelitian Vektor menyatakan, identifikasi cepat dari strain tersebut berarti pekerjaan dapat dimulai pada pengembangan pengujian untuk mendeteksi infeksi baru.
Begitupun untuk pengembangan vaksin potensial bagi manusia untuk membendung penularan H5N8.
Kantor berita Interfax melaporkan pada November lalu, Vektor menyebut bahwa strain flu baru H5N8 telah beredar di 15 wilayah Rusia di antara unggas dan burung liar. Akan tetapi tidak dianggap berbahaya bagi manusia.
Pada tahun 2012, pejabat kesehatan menyelidiki jenis flu burung yang menewaskan ratusan bebek liar di wilayah Krasnodar Rusia selatan untuk potensi risiko bagi manusia.
Kementerian Pertanian Perancis juga telah melaporkan lebih dari 2 juta bebek dan unggas lainnya disembelih di negara itu pada akhir Januari karena wabah flu burung atau sebagai tindakan pencegahan.
Ada 862 kasus infeksi manusia yang dikonfirmasi di laboratorium dengan jenis flu burung H5N1 termasuk 455 kematian sejak 2003 di 17 negara, kata WHO dalam laporan 9 Desember.
Enam dari 14 kasus flu burung H5N6 pada manusia yang dilaporkan sejak 2014 berakibat fatal, kata WHO dalam sebuah postingan tertanggal November 2016.
“Meskipun infeksi virus A (H5) pada manusia jarang terjadi dan umumnya terjadi pada individu yang terpajan pada unggas yang sakit atau mati (atau lingkungannya), mereka dapat menyebabkan penyakit parah atau kematian pada manusia,” kata WHO di situsnya.