CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Russ Weiner, jadi miliarder karena banting setir


Selasa, 23 Desember 2014 / 17:20 WIB
Russ Weiner, jadi miliarder karena banting setir
ILUSTRASI. WhatsApp tidak bisa video call.


Sumber: Forbes | Editor: Dessy Rosalina

banting setir dalam kehidupan boleh jadi salah satu cara bertemu dengan kesuksesan. Beberapa orang terbukti berhasil menjalani peran baru hingga akhirnya menyandang status sebagai miliarder. Salah satunya adalah Russell Goldencloud Weiner.

Pria yang populer disebut Russ Weiner ini tak terpisahkan dari Rockstar. Ini adalah merek minuman energi yang berani menantang dua pemain klasik yang sudah lebih dulu menguasai pasar di Amerika Serikat (AS). Keputusan Russ memulai bisnis minuman terbilang unik. 

Sebab, Russ tidak memiliki pendidikan formal maupun latar belakang keluarga yang bersentuhan dengan dunia bisnis minuman. Alumnus Redwood High School, California ini pun tak pernah memiliki pengalaman sedikit pun dalam mendirikan bisnis sendiri. Ijazah tertinggi Russ pun sarjana ilmu politik dari San Diego State University. 

Awal berkarier, Russ sempat bekerja sebagai seorang konsultan perjalanan di sebuah perusahaan agen perjalanan. Russ juga pernah mencari peruntungan di dunia politik. Berbekal latar belakang pendidikan ilmu politik, dia menjajal dunia politik. 
Russ melamar menjadi anggota dewan di Majelis Negara Bagian California. Di tahap awal pemilihan pendahuluan Partai Republik, Russ berhasil meraih kemenangan. Sayangnya, di tingkat akhir pemilihan, Russ kalah dan gagal melenggang menjadi anggota dewan.

Di balik kegagalan inilah,  pintu berkah terbuka baginya. Sewaktu berkampanye, Russ bertemu dengan bertemu bos perusahaan minuman keras, Skyy Vodka. Kendati gagal di panggung politik, hubungan Russ dan pemilik Skyy Vodka terus berlanjut. Hingga akhirnya, Russ memberanikan diri untuk mendirikan perusahaan minuman dengan merek Rockstar. Russ memilih segmen minuman berenergi lantaran minuman kesehatan ini kian populer di negeri di AS. 

Salah satu buktinya, energy drink merupakan minuman dengan pertumbuhan penjualan tertinggi. Russ meyakini, aktivitas masyarakat perkotaan yang meningkat, menjadi penopang masa depan bisnis minuman energi. Bermarkas di Las Vegas, Rockstar memulai produksi sejak 2001.  Saat menggarap bisnis pertama kali, pasar minuman energi AS  sudah dikuasai oleh dua merek besar, yaitu Red Bull dan Monster Beverage. Sebagai pendatang baru, kerja keras dan kenekatan Russ berbuah manis. 

Saat ini, Rockstar merupakan salah satu pemain besar minuman energi. Dengan setia, Rockstar terus menguntit kedua merek penguasa pasar. Dalam tempo tujuh tahun sejak meluncur atau tahun 2008, Rockstar menduduki peringkat ketiga dari sisi penguasaan pasar domestik. Kala itu, pangsa pasar Rockstar mencapai 14%. Sebagai pemain baru yang menawarkan produk lebih variatif, Rockstar sukses mencatatkan pertumbuhan signifikan. Kemampuan berkampanye politik menolong Russ dalam memasarkan produk. 

Tidak seperti Red Bull dan Monster yang jor-joran menggunakan iklan telebisi, Russ mempopulerkan produknya dengan cara menjadi sponsor acara olah raga dan musik. Tidak cuma sukses di pasar domestik, Rockstar kini telah merangsek pasar lebih dari dua puluh negara. 

Namun, membangun merek Rockstar tak mudah. Salah satu tantangan Russ adalah protes konsumen terhadap kandungan Guarana yang terdapat dalam minuman energi Rockstar. Selain menggeluti bisnis minuman energi, Russ memiliki bisnis properti. Lewat dua bisnis ini, Russ menyabet status miliarder terkaya ke-249 di AS, versi Forbes dengan harta US$ 2,5 miliar per November 2014.                                               
                       



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×